Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Satu Dasawarsa Pengelolaan Habitat Orangutan di Wehea-Kelay

11 Desember 2024   04:46 Diperbarui: 11 Desember 2024   05:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuliana Wetuq adalah coordinator penjaga Hutan Lindung Wehea atau sering dikenal dengan Petkuq Mehuey. Menurut Yuliana, hutan lindung sangat penting sebagai identitas Adat Dayak Wehea, mereka tidak mau hutan dirusak sehingga menyebabkan terjadi banjir. "Kami perlu dukungan dari berbagai pihak agar hutan tetap terjaga dan penguatan kelembagaan masyarakat, termasuk dalam aspek risetnya", ungkapnya.

Masyarakat Wehea sangat mendukung kelestarian hutan Wehea. Yuliana mewakili warga Wehea mempunyai harapan Wehea tetap terjaga dan harapan Masyarakat Wehea sejahtera.

Talkshow Hasil Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Skala Bentang Alam di Wehea-Kelay (Photo: Tri Atmoko)
Talkshow Hasil Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Skala Bentang Alam di Wehea-Kelay (Photo: Tri Atmoko)

Multiusaha Kehutanan di Habitat Orangutan

Totok Suripto, Direktur BPPH Gunung Gajah Abadi (GGA), menyatakan bahwa pembangunan hutan produksi harus berasaskan kelestarian. "Keterlibatan dalam forum KEE banyak memberikan keuntungan bagi perusahaan, seperti survei orangutan dan penyusunan dokumen HCV yang dalam sertifikasi FSC menjadi salah satu indikator utama", ungkap Totok.

Lebih lanjut Totok menyatakan bahwa multiusaha kehutanan seperti karbon trade bagi BPPH menjadi usaha bisnis, mengingat beberapa perusahaan aksesibilitas pengangkutan log sudah sangat jauh dan kurang ekonomis lagi.

Beberapa wisatawan asing dan local sering mampir ke ekowisata GGA. Jasa lingkungan mulai dikembangkan dengan berkolaborasi dengan masyarakat adat terkait ekowisata (dikelola masyarakat Miau Baru). Program wisata akan dikaitkan dengan program bina desa pada tahun 2025 dan akan diadakan pelatihan pengelolaan wisata bagi masyarakat local.

Totok berharap, Forum Wehea-Kelay tetap berkembang dan lebih baik lagi dan berkerja secara landscape sehingga lebih kuat, serta pengembangan bioprospeksi dapat menggantikan produk kayu.

WEMACA produk bioprospeksi tumbuhan pakan orangutan kerjasama Fahutan Unmul, Forum Wehea-Kelay dan YKAN
WEMACA produk bioprospeksi tumbuhan pakan orangutan kerjasama Fahutan Unmul, Forum Wehea-Kelay dan YKAN

Bioprospeksi Tumbuhan Pakan Orangutan

Irawan Wijayakusuma, Dekan Fahutan Unmul, menyatakan bahwa Fahutan Unmul telah berkolaborasi dengan berbagai stakeholder memanfaatkan bioproduk pakan orangutan sebagai bioprospeksi, seperti sebagai anti-aging, anti-acne, dan bahan kosmetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun