Keajaiban Karst di Tepi Kota
Kawasan Rammang-Rammang adalah bagian dari Pegunungan Karst Maros-Pangkep, kawasan karst terbesar ketiga di dunia. Karst di sini tidak hanya berupa tebing tinggi menjulang, tetapi juga dihiasi oleh sungai, sawah, dan gua-gua karst.
Pemandangan ini menciptakan harmoni antara kemegahan alam dan ketenangan suasana pedesaan.
Saat pertama kali melihat gugusan karst ini, rasanya seperti masuk ke dunia yang hanya ada dalam imajinasi. Tebing-tebing menjulang tinggi seolah menjadi benteng yang melindungi alam sekitarnya. Sayangnya hujan yang turun sedikit menyamarkan puncap-puncak karst dengan kabut menambah nuansa magis.
Setelah sekitar 30 menit perjalanan sungai, kami tiba di Kampung Berua, sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh tebing-tebing karst. Kampung ini menjadi daya tarik utama karena keindahan lanskapnya yang unik. Penduduk kampung hidup sederhana, mengandalkan hasil tani dan beternak.
Pemandangan di Kampung Berua sangat menenangkan. Sawah-sawah yang membentang di antara tebing karst menciptakan lanskap yang sulit dilupakan.Â
Udara di sini begitu segar, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Kami menyempatkan diri berbincang dengan warga, yang dengan ramah menceritakan kehidupan mereka dan cara mereka menjaga kelestarian alam di sekitar.
Gua Purba dan Efek Dramatis Sunrise yang Terlewat
Menurut Pak Ridwan tidak jauh dari Rammang-Rammang terdapat gua prasejarah, salah satu yang paling terkenal adalah Gua Telapak Tangan.
Di dalamnya, terdapat lukisan tangan manusia purba dan gambar binatang yang diperkirakan berusia ribuan tahun.