Kegiatan rehabilitasi hutan dilakukan dengan menanam kembali pohon di lahan kritis dengan melibatkan masyarakat setempat. Berbagai kegiatan tersebut harus dilakukan berbasis komunitas. Melalui pemberdayaan masyarakat adat untuk menjadi penjaga hutan akan memberikan hasil yang lebih optimal.
Pemanfaatan inovasi teknologi hijau sangat mendukung percepatan Upaya reforestasi. Misalnya melalui penggunaan teknologi seperti drone untuk penanaman bibit massal dan penggunaan citra satelit untuk pemantauan kesehatan hutan.
Refleksi dan Tindakan Nyata
Hari Pohon Internasional bukan hanya perayaan simbolis tetapi juga panggilan untuk bertindak. Setiap individu memiliki peran dalam melestarikan pohon, mulai dari mengurangi penggunaan produk kayu ilegal, menanam pohon di lingkungan sekitar, hingga mendukung kampanye konservasi.
Sebagai masyarakat global, kita harus menyadari bahwa pohon adalah bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan di Bumi. Menjaga keberadaan mereka berarti menjaga masa depan kita sendiri.
Pohon adalah anugerah alam yang tak ternilai harganya. Mereka adalah penjaga kehidupan yang diam tetapi bekerja tanpa henti untuk menyediakan udara bersih, air segar, dan lingkungan yang seimbang. Dalam menghadapi tantangan lingkungan saat ini, melindungi pohon bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga keharusan ekologis.
Mari kita jadikan Hari Pohon Internasional 2024 sebagai momentum untuk memperkuat komitmen terhadap konservasi pohon dan hutan. Dengan melindungi pohon, kita melindungi kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H