Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat, Jejak Sejarah dan Warisan Islam di Kepulauan Riau

3 November 2024   04:54 Diperbarui: 3 November 2024   04:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau (Photo: Tri Atmoko) 

Konon, masjid ini dibangun oleh para penduduk dan pengikut sultan secara bergotong-royong, menggunakan bahan-bahan tradisional seperti putih telur, yang dicampur dengan pasir laut dan kapur untuk dijadikan perekat bangunan. 

Struktur bangunan ini unik, mengingat ketahanannya selama lebih dari dua abad meski dibangun tanpa bahan modern.

Pulau Penyengat sendiri menjadi saksi bisu pergulatan politik dan agama pada masa itu. Dalam konteks geopolitik, pulau ini sempat menjadi pusat kekuatan melawan kolonialisme, di mana para sultan dan tokoh-tokoh Melayu mempertahankan kekuatan Islam sekaligus melestarikan budaya dan sastra Melayu.

Pintu masuk ke ruang masjid utama (Photo: Tri Atmoko)
Pintu masuk ke ruang masjid utama (Photo: Tri Atmoko)

Keindahan Arsitektur Masjid Sultan Riau

Dari segi arsitektur, Masjid Sultan Riau mencerminkan pengaruh arsitektur Timur Tengah dan Melayu yang unik. Bangunan utama berbentuk persegi panjang dengan kubah besar berwarna kuning dan hijau, melambangkan kemuliaan dan keindahan. 

Dikelilingi oleh empat menara, masjid ini terlihat megah namun tetap sederhana. 

Kubah dan menara ini dihiasi dengan ornamen khas Melayu, dan bagian dalamnya didominasi warna putih yang memberikan kesan sejuk dan damai.

Interior masjid memiliki ruang terbuka yang luas dengan mimbar kayu jati yang telah berusia ratusan tahun. Bagian ini menunjukkan bahwa masjid ini bukan sekadar bangunan, tetapi warisan hidup dari para leluhur. Masjid Sultan Riau juga dikelilingi oleh makam para sultan dan tokoh penting Kesultanan Riau-Lingga, menambah kesan sakral dan historis bagi setiap pengunjung yang datang.

Al-Quran tulisan tangan yang tersimpan di Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat (Photo: Tri Atmoko)
Al-Quran tulisan tangan yang tersimpan di Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat (Photo: Tri Atmoko)

Al-Qur'an Tulisan Tangan: Simbol Kejayaan dan Kesucian Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun