2. Pembelajaran Keterampilan Hidup
Boneka dapat berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mengajarkan berbagai keterampilan dasar, seperti cara berpakaian, berbicara, dan merawat diri. Boneka bayi, misalnya, sering digunakan untuk membantu anak memahami pentingnya perawatan dan perhatian. Melalui interaksi ini, anak dapat belajar tanggung jawab dan empati, yang merupakan bagian dari keterampilan hidup penting.
3. Memperkenalkan Konsep Kognitif
Bermain boneka juga memungkinkan anak untuk mempraktikkan konsep kognitif, seperti berhitung, mengidentifikasi warna, serta memahami urutan dan waktu. Misalnya, anak dapat berpura-pura memberi makan boneka pada jam-jam tertentu atau memandikan boneka, yang membantu anak belajar tentang struktur dan rutinitas sehari-hari.
Kritik dan Tantangan dalam Penggunaan Boneka
1. Stereotip Gender
Salah satu kritik yang sering muncul terkait hubungan antara boneka dan anak perempuan adalah adanya stereotip gender. Boneka sering kali dikaitkan dengan peran tradisional perempuan, seperti peran keibuan atau perawatan, yang dapat mempengaruhi persepsi anak tentang peran mereka di masa depan. Oleh karena itu, banyak pihak yang mendorong pembuatan boneka yang lebih inklusif, baik dalam segi gender, keragaman warna kulit, maupun profesi, agar anak-anak dapat memiliki pandangan yang lebih luas tentang diri mereka.
2. Keterbatasan Representasi
Terkadang, representasi dalam boneka bisa terbatas dan kurang mencerminkan keberagaman. Anak perempuan yang tumbuh dengan boneka yang memiliki ciri fisik tertentu mungkin memiliki pandangan sempit tentang kecantikan atau peran sosial. Oleh sebab itu, penting untuk menyediakan berbagai jenis boneka yang dapat mencerminkan keberagaman fisik, budaya, dan latar belakang sosial.
3. Materialisme dan Konsumerisme
Ada kekhawatiran bahwa industri boneka, khususnya yang berkaitan dengan merek terkenal, dapat mendorong konsumsi berlebihan. Seiring dengan pemasaran yang agresif, beberapa anak mungkin merasa perlu memiliki banyak boneka atau aksesori untuk mengikuti tren tertentu. Hal ini bisa mengarahkan pada sikap materialistis yang kurang sehat.