Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lai, "Durian Oranye" Endemik Kalimantan

15 Januari 2023   06:49 Diperbarui: 15 Januari 2023   13:56 5006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plot konservasi genetik Lai (Durio kutejensis) (Dokumentasi pribadi)

Pohon Lai (Dokumentasi pribadi)
Pohon Lai (Dokumentasi pribadi)

Buah Lai yang masih di atas pohon (Dokumentasi pribadi)
Buah Lai yang masih di atas pohon (Dokumentasi pribadi)

Berdasarkan hasil berbagai kajian dan penelitian yang dirangkum oleh Yusnikusumah dkk. (2022) menunjukkan bahwa biji lai memiliki kandungan antimikroba. Bunga Lai mengandung minyak esensial dan vitamin C yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, antiradang dan juga penanganan penyakit kanker, diare dan demam.

Kulit batang pohon Lai mengandung zat anti diabetes dan sakit perut. Akar pohon dan kulit buah Lai juga dilaporkan mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid, tannin, terpenoid, phenol, dan saponin.

Menurut Atmoko (2014) masyarakat lokal dari etnik Dayak sering mengambil pucuk daun dan buahnya yang muda sebagai lalapan. Biji dapat dimakan dengan cara direbus atau dibakar terlebih dahulu.

Selain itu, biji Lai dapat diolah lebih lanjut menjadi panganan yang lebih menarik, seperti keripik. Cara membuat keripik adalah dengan merebusnya setengah matang, mengirisnya tipis-tipis, dijemur sampai kering terus digoreng.

Plot konservasi genetik Lai (Durio kutejensis) (Dokumentasi pribadi)
Plot konservasi genetik Lai (Durio kutejensis) (Dokumentasi pribadi)

Sebagai upaya konservasi jenis endemik, Penulis pernah melakukan eksplorasi benih Lai dari berbagai daerah di Kalimantan Timur dan Selatan. Benih tersebut selanjutnya disemaikan di persemaian sebelum ditanam di areal penelitian KHDTK Samboja. 

Tanaman Lai seluas 2,5 ha tersebut menjadi areal konservasi genetik jenis Lai (Durio kutejensis) yang berasal dari berbagai lokasi tumbuh. Saat ini tanaman sudah berumur 10 tahun.

Pedagang buah Lai di km 22 Balikpapan-Samarinda (Dokumentasi pribadi)
Pedagang buah Lai di km 22 Balikpapan-Samarinda (Dokumentasi pribadi)

Jika berkunjung ke Kalimantan Timur, ada yang kurang jika belum mencicipi rasa unik buah Lai. Jika melakukan perjalanan dari Balikpapan menuju Samarinda atau sebaliknya maka akan menjumpai para pedagang buah Lai berjajar di Km 22 jalan non-tol Balikpapan-Samarinda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun