Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penemuan Sembilan Jenis Tumbuhan Hias Baru dari Hutan Borneo

2 Januari 2023   05:11 Diperbarui: 2 Januari 2023   05:43 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Hoya kapuasensis (Foto: S. Somadee; Radda & Rahayu, 2022)

Borneo dengan hutan hujan tropisnya sudah dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Keberadaan hutannya masih relative lebih baik dibandingkan Pulau-Pulau di sekitarnya. Meskipun saat ini sudah banyak mengalami gangguan dan kerusakan. Berbagai kerusakan dan di konversi menjadi penggunaan lain telah terjadi di mana-mana. Belum lagi pembangunan jalan-jalan baru telah berkontribusi terhadap fragmentasi hutan.

Kekayaan keanekaragaman hayati di hutan Borneo juga dikenal sangat tinggi. Bahkan hasil penelitian Bruyn et al (2014) menyatakan bahwa Pulau Borneo menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati di Asia Tenggara. Namun perlu kita sadari bahwa hutan Borneo masih banyak mengandung misteri. Banyak jenis yang belum kita kenal dan identifikasi. Bahkan mungkin banyak diantaranya yang telah punah sebelum kita mengidentifikasinya.

Seolah saling berkejaran dengan semakin menurunnya luasan hutan di Borneo, para peneliti terus bekerja keras mengungkap misteri alam Borneo. Jenis-jenis tumbuhan baru masih terus ditemukan dan dideskripsikan. Dua orang botanis, M. Rada dari Singapore Botanic Gardens dan S. Rahayu dari Kebun Raya Bogor pada tahun 2022 telah menemukan jenis baru tumbuhan dari Borneo. Hasil penemuan mereka telah diterbitkan di Gardens' Bulletin Singapore  nomor 47 volume 1 tahun 2022. Tidak tanggung-tangung mereka menemukan sebanyak sembilan jenis baru dan satu sub jenis baru sekaligus dalam publikasinya.

Jenis yang ditemukan oleh Radda dan Rahayu tersebut adalah jenis dari famili Apocynaceae dari marga Hoya. Jenis tersebut umumnya memiliki bunga yang menarikdan unik sehingga mempunyai potensi sebagai tumbuhan hias. Jenis tersebut meliputi jenis Hoya ariffinii, H. boycei, H. dulitensis, H. kaikoeana, H. kapuasensis, H. kerangasensis, H. peltata, H. polypus dan H. sangguensis. 

Satu sub spesies yang ditemukan adalah jenis H. curtisii subsp. collariata. Lima jenis diantaranya adalah tumbuhan endemic Borneo. Hanya jenis H. sangguensis yang juga ditemukan di luar Borneo yaitu di Peninsular Malaysia. Seiring dengan ditemukannya jenis-jenis baru tersebut maka saat ini terdapat 85 jenis dan empat jenis sub spesies dari Marga Hoya yang ada di Borneo.

Tidak mudah untuk mendeskripsikan jenis baru, kedua peneliti harus memeriksa berbagai specimen Hoya yang tersimpan di 11 herbarium di berbagai belahan dunia. Spesimen tersebut diperiksa dan/atau dipinjam dari Herbarium Harvard University (A), The Natural History Museum Inggris (BM), Herbarium Bogoriense (BO), Herbarium Universitatis Florentinae Italy (FI), Herbarium Kew Inggris (K), Herbarium Leiden (L), Papua New Guinea National Herbarium (LAE), Missouri Botanical Garden (MO), Herbier National (P), Singapore Herbarium (SING), dan University of California (UC).

Publikasi jenis baru Hoya ini dideskripsikan secara rinci perbedaan tiap jenis dengan dilengkapi dengan gambar botanis yang sangat menarik oleh X.Y. Loh. Selain itu foto-foto detail karakter bunga yang sangat menarik juga disajikan.

Makin banyak jenis tumbuhan yang kita miliki maka semakin berat tantangan kita untuk mengkaji manfaat yang tersimpan di dalamnya. Selain itu tentunya ada yang lebih berat lagi, yaitu menaganya agar tetap lestari keberadaanya dan terhindar dari kepunahan. Upaya menjaga keanekaragaman hayati adalah tanggung jawab kita Bersama. Perlu saling bersinergi dalam berbagai aktivitas terkait dengan alam dan lingkungan, terutama hutan yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati khususnya flora di Indonesia.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun