Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berapa Kekayaan Satwa Primata Indonesia?

24 Mei 2021   06:32 Diperbarui: 24 Mei 2021   07:43 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata monyet dan kera merupakan nama satwa yang familiar ditelinga masyarakat Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa satwa-satwa tersebut dekat dengan kehidupan masyarakat. Kedekatan tersebut bisa terbentuk karena sering melihat atau bahkan sering berinteraksi dengan satwa tersebut. Kepopulerannya bisa juga terjadi karena banyak dijumpai atau keberadaannya tersebar luas di Indonesia.

Monyet dan kera hanya dua dari empat kelompok satwa primata yang ada di Indonesia. Selain itu ada juga tarsius dan kukang. Tidak ada ciri tunggal bagi ordo primata, namun secara umum ciri kelompok primata dengan mata mengarah ke depan (stereoscopic), berjari lima, ibu jari berlawanan arah dengan empat jari lainnya, dan memiliki kuku (bukan cakar).

Sebarannya di dunia secara umum meliputi benua Amerika, Afrika, dan Asia terbatas daerah tropis dan sub-tropis. Berdasarkan data Primate Specialist Group IUCN (www.primate-sg.org) hingga Maret 2021 telah teridentifikasi sebanyak 522 jenis satwa primate di dunia. Sebanyak sekitar 25% diantaranya menyebar di benua Asia, dan Indonesia adalah Negara dengan jumlah jenis satwa primate tertinggi di Asia.

Pertanyaannya, Sebenarnya berapa sih jumlah satwa primata di Indonesia saat ini? Dinamika riset yang ada dan perkembangan teknologi yang makin maju menyebabkan jumlah jenis primate terus berubah relative cepat. Yang awalnya determinasi spesies hanya berdasarkan kenampakan fisik saja, saat ini sudah menggunakan pendekatan molekuler.

Field guide pertama tentang primata Indonesia terbit tahun 2000 yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia hanya memuat 40 jenis primata Indonesia. Pada tahun 2014, Christian Roos bersama kolega melakukan up-date jenis primata yang ada di wilayah negara-negara Asia. Hasil kajian Roos dan tim yang terbit pada Asian Primate Journal edisi 4 tersebut menunjukkan bahwa terdapat 59 jenis satwa primata ada di Indonesia. Satu jenis diantaranya, Presbytis sabana masih perlu dikonfirmasi keberadaannya di ujung Kalimantan Utara berbatasan dengan Malaysia.

Setelah publikasi Roos dkk, telah ditemukan jenis primata baru di Indonesia. Pertama adalah pendeskripsian dua jenis tarsius baru pada tahun 2017 di jurnal Primate Conservation edisi 31 oleh Myron Shekelle, Ibnu Maryanto dan kolega. Dua jenis tarsius itu diberi nama Tarsius spectrumgurskyae dan Tarsius supriatnai. Penamaan jenis baru itu sebagai penghargaan terhadap peneliti Tarsius spectrum, Dr. Sharon Gursky dan primatologist dari Universitas Indonesia, Prof Jatna Supriatna.

Satu tahun berselang penemuan fenomenal jenis orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) diterbitkan dalam jurnal Current Biology 27(22). Orangutan tapanuli yang tersebar di sebelah selatan Danau Toba pada awalnya dikenal sebagai  Pongo abelii. Namun berdasarkan pemeriksaan morfologi dan genetika hasil penelitian kolaborasi dari 37 peneliti dari berbagai negara menunjukkan bahwa orangutan tapanuli berbeda dengan orangutan sumatera dan orangutan kalimantan.

Selanjutnya, publikasi Shekelle dan kolega tahun 2019 di jurnal Primate Conservation yang mendeskripsikan jenis baru, Tarsius niemetzi menambah jumlah jenis satwa primata Indonesia menjadi 63 jenis.

Apa makna dari jumlah jenis tersebut? Artinya bahwa, manusia (Homo sapien) sebagai penggenap jenis primata yang 64 di Indonesia, mengemban tugas sebagai khalifah untuk menjaga 63 jenis lainnya. Semakin bertambah jumlah jenis satwa primata berarti juga semakin berat tugas dan tanggung jawab kita semua. Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar pemimpin yang amanah dari kelompok yang dianggap Prima*.

*Primata berasal dari kata "Prima" dalam bahasa Latin "Primus" yang artinya utama/pertama. Ordo Primata merupakan kelompok makhluk yang dianggap atau mengangap dirinya utama/unggul dibandingkan makhluk lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun