Lingkungan bersih dan sehat menjadi dambaan semua masyarakat karena akan menjadikan masyarakat hidup dengan nyaman. Namun, kondisi ini tidak bisa lepas dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif untuk menjadikan lingkungan bersih dan sehat, diantaranya dengan mengelola sampah yang dihasilkan oleh diri sendiri maupun keluarganya.
Pengelolaan sampah organik domestik di Kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Semarang belum dilakukan secara optimal. Meskipun pemerintah kota telah mewajibkan adanya bank sampah di setiap Rukun Tetangga (RT), namun sampah yang dikelola bank sampah hanya terbatas pada sampah anorganik seperti botol, kertas, kardus, dan logam (besi). Sampah organik belum dikelola oleh warga dan sering menimbulkan masalah bau dan estetika. Â
Melihat hal ini, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Semarang merasa terpanggil untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah organik domestik melalui komposting. Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si., dan beranggotakan Dr. Sri Mursiti, M.Si., M. Alauhdin, PhD., Yuan Maylia Rosanti, S.Si, serta dibantu oleh 3 mahasiswa, Windi Erlina, Saidatul Malihah dan Dwi Atika Sari memaparkan materi mengenai kompos sekaligus mempraktekkan cara membuat kompos berbasis sampah rumah tangga menggunakan compost bag.
Peserta yang berjumlah 35 orang dengan antusias tinggi mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai. Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan kader-kader Kelurahan Pakintelan sehingga ilmu yang diberikan tim pengabdi diharapkan dapat ditularkan ke warga yang lain. Di akhir acara, tim pengabdi memberikan compost bag dan EM4 ke semua peserta supaya sesampainya di rumah masing-masing, mereka langsung dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya.
Lurah Pakintelan, Rison Herisman, S.H berharap setelah kegiatan ini dengan berbekal ilmu dan fasilitas yang diberikan oleh tim pengabdi, masyarakat dapat secara mandiri mengelola sampah organik rumah tangganya sehingga dapat mendukung tercapainya program kemandirian masyarakat. Salah satu peserta, Ipiet Prabani mengaku sangat senang dengan pelatihan yang dilakukan tim pengabdi, karena memang sudah sejak lama ingin praktek langsung membuat kompos di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H