Bagiku, buku bukan sekadar gerbang pengetahuan, melainkan teman sejati yang selalu menemani perjalanan hidup. Pepatah "tinggalkan jejak dalam buku" selalu memotivasiku untuk menuangkan ide dan perasaan dalam bentuk tulisan. Sebagai seorang overthinker, seringkali pola pikir melesat jauh lebih cepat daripada ketikan jari. Hal ini terjadi baik saat bertukar pesan singkat maupun menulis, otak terbiasa mengisi kata-kata atau huruf yang hilang, seolah-olah "membaca pikiran" aku sendiri berdasarkan konteks dan pengetahuan yang telah tersimpan. Fenomena ini dikenal sebagai "Tip-of-the-Tongue" (TOT) atau disini disebut "ujung lidah", adalah sebuah misteri yang menarik dalam dunia psikologi.
Apa itu Fenomena Tip-of-the-Tongue?
Pernahkah Anda mengalami momen di mana Anda yakin mengetahui sebuah kata, tetapi kata itu tiba-tiba tergelincir dari ingatan Anda? Anda merasakannya di ujung lidah Anda, tetapi tidak dapat sepenuhnya menangkapnya. Fenomena ini dikenal sebagai "Tip-of-the-Tongue" atau lethologica. TOT adalah ketidakmampuan untuk mengingat sebuah kata tertentu sebagai respons terhadap presentasi visual, auditori, atau taktil. Meskipun orang tersebut akan tahu kata yang mereka coba pikirkan, kata itu tetap sulit dijangkau dan berada di luar jangkauan mental.
Bahasa merupakan proses yang sangat kompleks. Sebagian besar waktu, proses ini berlangsung dengan begitu lancar sehingga kita hampir tidak memikirkannya. Kita memikirkan sesuatu, otak memberikan kata-kata untuk mewakili gagasan abstrak ini, dan kita mengucapkan apa yang ada dalam pikiran kita. Tetapi karena proses ini sangat kompleks, segala macam hal dapat terjadi, termasuk momen tip-of-the-tongue.
Fakta Menarik tentang Fenomena Tip-of-the-Tongue:
Fenomena ini dapat menyebalkan untuk dialami. Namun, salah satu sisi positifnya adalah memungkinkan para peneliti untuk menganalisis berbagai aspek dari ingatan. Beberapa hal menarik yang telah ditemukan para peneliti tentang lethologica meliputi:
- Fenomena tip-of-the-tongue adalah universal. Orang dari seluruh dunia melaporkan pengalaman di mana kata-kata tertentu tampaknya tidak dapat diakses sesaat.
- Momen-momen ini meningkat seiring bertambahnya usia. Sementara orang dewasa muda mungkin mengalami momen tip-of-the-tongue sekali seminggu, orang dewasa yang lebih tua umumnya mengalami kejadian ini hampir setiap hari.
- Orang seringkali mengingat bagian-bagian informasi parsial. Misalnya, mereka mungkin ingat huruf awal kata yang mereka cari atau jumlah suku kata yang terkandung dalam kata itu.
- Nama-nama khusus tampaknya menjadi yang paling sulit diingat. Ketika datang ke kata-kata mana yang tampaknya keluar dari ingatan, nama-nama khusus menduduki posisi teratas.
Penyebab Fenomena Tip-of-the-Tongue:
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan TOT antara lain karena kelelahan, kurangnya konsentrasi, gangguan memori dan kurangnya informasi yang tersimpan tentang kata tersebut.
Sebagai seorang yang sering mengalami fenomena "ujung lidah" (TOT) saat belajar menulis, terkadang aku merasa frustrasi. Hal ini terutama terjadi ketika aku berusaha menuangkan ide-ide dengan cepat. Namun, aku juga belajar untuk melihat TOT sebagai sebuah peluang untuk menjelajahi kekayaan bahasa dan menemukan kata-kata baru yang lebih tepat untuk mengekspresikan diri. Bagiku, menulis seperti sebuah tarian antara kata-kata dan jiwa. Saat jari-jari menari di atas keyboard, aku merasakan aliran ide yang mengalir seperti melodi dari kolaborasi otak, tangan, dan hati. Dalam proses ini, aku menemukan kedamaian dan kebahagiaan.
Referensi:
Brown, R., & McNeill, D. (1966). The “tip of the tongue” phenomenon. Journal of Verbal Learning and Verbal Behavior, 5(4), 325–337. https://doi.org/10.1016/S0022-5371(66)80040-3
Kendra Cherry. (2023). Lethologica or Tip-of-the-Tongue Phenomenon. Https://Www.Verywellmind.Com/Lethologica-Tip-of-the-Tongue-Phenomenon-4154947.
Kim, J., Kim, M., & Yoon, J. H. (2020). The tip-of-the-tongue phenomenon in older adults with subjective memory complaints. PLOS ONE, 15(9), e0239327. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239327
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H