Mohon tunggu...
Tria Sri Jayanti
Tria Sri Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hampir Satu Setengah Tahun Pandemi Covid-19, Virtual Learning Masih Belum Efektif Diterapkan di Negeri Ini

22 Juli 2021   19:00 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 merupakan wabah virus yang ditetapkan statusnya menjadi pandemi global oleh WHO (World Health Organization) pada 11 Maret 2020 dan masih berlangsung hingga saat ini. Virus yang berasal dari Kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok ini telah menyebar di seluruh dunia dengan sangat cepat karena penularannya yang cepat pula melalui kontak antar manusia yang diprediksi. 

Oleh karena itu hal ini menyebabkan seluruh masyarakat di dunia terpaksa melakukan pembatasan interaksi sosial (social distancing) untuk mengurangi resiko dan memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Kebijakan social distancing memiliki dampak cukup besar terhadap roda kehidupan manusia tak terkecuali di bidang pendidikan sehingga dengan terpaksa, siap atau tidak, kegiatan belajar mengajar dialihkan dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring (dalam jaringan) atau e-learning.

E-learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik berupa komputer dan jaringan sebagai sarana untuk bertukar informasi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran e-learning  biasa dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan koneksi internet dalam pengaplikasiannya sehingga guru/dosen tidak harus bertatap muka secara langsung dengan peserta didik. 

Model pembelajaran e-learning ini sebenarnya sudah banyak diterapkan di berbagai tingkat satuan pendidikan bukan hanya perguruan tinggi saja tetapi sudah merambah ke tingkat pendidikan menengah jauh sebelum terjadinya dampak covid -- 19 yaitu social distancing. 

Penerapan e-learning pada satuan pendidikan telah terbukti memberikan dampak positif  dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan dalam proses pembelajaran berbasis e-learning biasanya didukung dengan berbagai fitur teks, gambar, animasi, audio, dan video. Namun selain dampak positif, pembelajaran secara virtual juga tidak dapat diterapkan dengan baik di seluruh penjuru nusantara ini.

Adapun faktor - faktor yang membuat tidak efektifnya virtual learning di Indonesia pada masa pandemi covid-19 ini diantaranya:

  1. Tidak semua peserta didik memiliki komponen yang mendukung keberlangsungan virtual learning seperti tempat tinggal di daerah yang jaringan internetnya tidak memadai, tidak memiliki perangkat komputer, tidak memiliki uang untuk membeli kuota/pulsa bahkan masih banyak yang tidak memiliki alat komunikasi yang mendukung seperti smartphone. Salah satu guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Sumedang, Totoy Dahria mengatakan bahwa beberapa siswanya tidak memiliki smartphone untuk mengakses soal pada penilaian akhir semester sehingga beberapa siswa tersebut melaksanakan penilaian akhir semester dengan soal yang diantarkan ke rumah masing -- masing".

  2. Tidak semua pengajar memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui perangkat komputer.

  3. Masih sangat banyak sekolah yang tidak siap melakukan pembelajaran secara virtual learning dikarenakan kemampuan penggunaan perangkat komputer dan internet yang kurang. Keadaan pendidikan tingkat sekolah masih banyak yang jauh dari sistem pendidikan tinggi sehingga terdapat kegiatan belajar mengajar yang tidak terlaksana dan beberapa sekolah yang tidak melaksanakan penilaian akhir semester hingga akhirnya siswa mendapatkan nilai seadanya dari hasil proses pembelajaran sebelum diberlakukannya social distancing dan belajar dari rumah.

  4. Peserta didik menerima banyak tugas. Dikarenakan proses kegiatan belajar mengajar yang tidak terlaksana secara langsung diwaktu yang sama, sehingga pembelajaran dilakukan melalui tugas yang diberikan. Namun hal ini terjadi pada hampir seluruh kegiatan belajar mengajar. Hal ini membuat peserta didik harus mengerjakan tugas -- tugasnya tanpa peduli waktu, bahkan hari libur yang lebih banyak digunakan untuk mengerjakan tugas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun