GROBOGAN (Kompasiana.com) - Pemberdayaan perekonomian di tengah pandemi menjadi salah satu fokus program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Salah satu peserta KKN Mandiri, Trias Ayu Febrianti (20), Mahasiswa Fakultas Ekonomi Univet Bantara, menangkap peluang bisnis rumahan bagi warga Dusun Cepit, kelurahan Sendangharjo, kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, yakni pelatihan produksi empon-empon menjadi Dje' D'jampon (Jamu Empon-empon).
"Warga Dusun Cepit, mayoritas merupakan pedagang, buruh tani, peternak, pelaku usaha dan wirausaha lainnya. Banyak peluang industri rumahan yang bisa dilakukan dan dikembangkan, salah satunya yaitu membuat jamu dari empon-empon. Banyak warga yang menjual atau pun yang menanam empon-empon sendiri, Â tetapi, belum ada yang mengupayakan menjadi olahan yang bahkan memiliki nilai ekonomis lebih seperti jamu empon-empon dengan cara menginovasinya," tukas Trias pada Kompasiana.com, Rabu (1/9/21).
Ide jamu dari empon-empon tersebut mendapat sambutan positif oleh sejumlah ibu-ibu dan pemudi warga Dusun Cepit. Kemudian mahasiswa bersama warga berhasil merealisasikan ide tersebut.Â
"Untuk bahan baku pun juga mudah didapatkan, baik empon-empon (jahe, temulawak, kunyit, serai, kayu manis), garam, gula merah maupun asam jawa. Hanya saja, tinggal kemauan dari masyarakat itu sendiri, mereka hanya butuh di motivasi dan didampingi. Setelah berhasil dalam produksi, saya juga mendampingi cara membuat penentuan HPP (Harga Produk Penjualan) serta cara pemasaran," tambah Trias.
Sedikit resep membuat Dje D'jampon, yang diajarkan oleh Trias yaitu, semua bahan (empon-empon) yang telah dikupas dan dicuci bersih, garam, gula merah, asam jawa dan air secukupnya, dicampur. Lalu larutan semua bahan yang dicampur, di saring. Setelah itu di rebus hingga mendidih.Â
Untuk pemasaran Trias juga menyarankan serta memotivasi pemuda karangtaruna untuk ikut berdayakan menjadi tenaga pemasaran.Â
"Harapannya dengan mengajarkan cara pembuatan produk Dje D'jampon dan pengemasannya yang ekonomis, dapat memotivasi warga khususnya anak-anak muda dapat menghasilkan uang sendiri. Serta di zaman digital seperti sekarang, pemasaran sudah cukup mudah dapat di pasarkan melalui media social seperti WhatsApp, Instagram, Facebook dan lain sebagainya." Tandasnya.
Salah satu pemuda karangtaruna, Tianira mengaku senang dan antusias mendapat pengetahuan dan  bimbingan usaha pembuatan produk Dje D'jampon.
"Kegiatan ini bisa memotivasi saya untuk membuat usaha sendiri kedepannya agar bisa membantu ekonomi keluarga," ujar Tianira.
Dengan dilakukannya pelatihan ini, diharapkan warga mampu menangkap peluang bisnis rumahan lainnya, bukan hanya membuat jamu dari empon-empon, melainkan juga termotivasi untuk menjadikan bahan mentah menjadi bahan jadi dengan nilai jual yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H