Mohon tunggu...
Trias Aji Mulyana
Trias Aji Mulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Belum Kawin

(sementara) hanya menulis yang diketahui dan disukainya saja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tulisan Ini Tidak Bermula dan Belum Berakhir, Pun Makna, Ia Tidak Memiliki Tempat di Sini

6 Juni 2022   12:59 Diperbarui: 6 Juni 2022   16:40 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.poemsearcher.com

Rasanya selain film yang sudah disebutkan di atas, saat waktunya harus meninggalkan kampus ini saya ingin dilepas dengan lagu Rayakan Pemenang milik Morfem. Kalau biasanya anak teknik arak-arakan dari fakultasnya sambil menyuarakan yel-yel dan jargon, saya ingin sepanjang perjalanan menuju rektorat diputarkan Rayakan Pemenang.

Esok dirimu kan terbang
Memeluk mimpi yang akhirnya kesampaian
Esok dirimu kan terbang
Tak habis pikir kami melepas pemenang

Cuaca cukup mendung hari ini tidak seperti hari sebelumnya yang panas dan terik, dan teringat jemuran yang sepertinya akan mengalami keterlambatan kering. 

Dengan cuaca yang terik, jika menjemur dari pagi, sore menjelang magrib jemuran sudah bisa diangkat. Namun dengan cuaca yang minim cahaya matahari seperti hari ini, rasanya baru besok siang atau sore pakaian mencapai titik kering yang sempurna. Untungnya tempat jemuran di kos saya memiliki atap yang kalau hujan pun tidak perlu khawatir akan kebasahan dan mengulang proses pengeringan dari awal.

Bagi saya pribadi, mencunci pakaian adalah kegiatan yang menyenangkan, selain mengurangi tumpukan pakaian kotor, mencunci pakaian juga saya anggap sebagai olahraga. Karena saat dan setelah mencuci, keringat akan deras mengucur dari pori-pori kulit, sehat. 

Jangan bayangkan  mencuci dengan mesin, kegiatan mencuci yang saya lakukan masih menggunakan tangan untuk menyikat dan mengucek. Prosesi yang paling saya suka dari mencuci pakaian adalah saat menjemurnya; kibasan pakaian yang masih basah, tetesan-tetesan air dari pakaian yang tergantung, dan menyusun jemuran agar tidak saling menempel, bisa dibilang kegiatan untuk melepas stress.

Memilih untuk nyuci sendiri ketimbang laundry adalah sebagian usaha dari menghemat uang bulanan. Dibandingkan dengan laundry, nyuci sendiri jelas biayanya lebih minim. Sebut saja sekali laundry untuk kapasitas pakaian kotor selama satu minggu bisa dikenakan biaya 15 sampai 20 ribu, sedangkan kalau mencuci pakaian sendiri, dengan membeli detergen saset seharga 2.000 bisa digunakan tiga sampai empat kali mencuci.

Dari bangun tidur, membicarakan film, hingga nyuci baju, tidak ada benang merahnya. Memang dari awal tidak ada alur atau konsep yang saya buat, hanya menulis tentang hari ini dan apa yang saya pikirkan semalam. 

Berhubung semalam sudah posisi siap tidur dan males buka laptop, yaudah jadinya ditulis siang ini dengan malas dan asal-asalan. Mengutip sajak dari Chairil yang juga tidak nyambung dengan tulisan ini, "Mampus kau dikoyak-koyak sepi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun