Mohon tunggu...
Trias Aji Mulyana
Trias Aji Mulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Belum Kawin

(sementara) hanya menulis yang diketahui dan disukainya saja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tulisan Ini Tidak Bermula dan Belum Berakhir, Pun Makna, Ia Tidak Memiliki Tempat di Sini

6 Juni 2022   12:59 Diperbarui: 6 Juni 2022   16:40 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.poemsearcher.com

Terbangun dalam keadaan penuh dan langsung memiliki hasrat untuk menumpahkan sebagian segala kepenuhan. Mandi pagi menjadi opsi terbaik saat cuaca sedang sejuk-sejuknya agar mendapat kesegaran untuk menjalani hari Senin yang bagi sebagian orang adalah musuh bersama. Alih-alih musuh, bagi saya hari Senin adalah hari yang harus dikasihani karena telah menjadi kambing hitam selama bertahun-tahun untuk alasan kemalasan, kemarahan di jalan, dan terpuruknya Manchaster United di Premiere League. Loh bukan, ga-ga, bukan gitu.

Menuju perpustakaan kampus untuk menulis dan tentu saja memilih lantai 6 karena bagi saya tempatnya paling oke dan yoi untuk melihat lingkungan kampus dari ketinggian. Siapa tau bisa mendapat inspirasi.

Dari banyaknya film romantis yang pernah saya tonton, 500 Days of Summer (2009) dan Before Sunrise (1995) adalah yang paling saya harapkan untuk terjadi pada diri saya. Tentu saja kalau membicarakan 500 Days of Summer bukan saat Tom udah baper banget tapi Summer malah pergi dari Tom, melainkan adegan yang menurut saya paling ikonik di film tersebut, yaitu saat Tom dan Summer bertemu di lift. 

To die by your side is such a heavenly way to die, lalu Summer berkata I love The Smiths, yang dikemudian hari membuat saya mulai mendengarkan dan menyukai lagu-lagu The Smiths.

Sebagai anak rantau yang menjadikan kereta sebagai moda transportasi kalau pulang ke rumah dan balik lagi ke kota rantau, tentu saja sempat terlintas "ko ga pernah kaya di film Before Sunrise ya?", untuk yang udah nonton pasti tau adegan apa yang saya maksud. Bagi yang belom nonton tenang aja diceritain juga ko. 

Adegan yang dimaksud adalah saat Jesse Wallace dan Celine secara tidak sengaja bertemu di kereta dan menjadi dekat lalu kemudian memutuskan untuk menikmati malam di kota Wina. Bumbu-bumbu romantis dan kisah cinta terjadi selama di kota tersebut. Kira-kira seperti itu, selengkapnya nonton aja sendiri.

Dua adegan film tersebut yang sampai saat ini jika saya naik kereta atau naik lift yang selalu terlintas dan---kalo bisa sih---sepertinya sangat menarik kalau terjadi. 

Sayangnya beberapa kali naik kereta sendiri, seringnya duduk berdampingan dengan mas-mas atau bapak-bapak yang sangat aktif berbicara hingga harus memakai mode pura-pura tidur sambil mendengarkan lagu, ya There Is a Light That Never Goes Out dari The Smiths. I love The Smiths.

Demi mendapatkan sudut pandang yang menarik dari perpustakaan lantai 6, memutuskan duduk di pinggir jendela yang langsung menghadap lingkungan kampus. Walaupun sebenarnya agak kurang nyaman duduk di sini, tapi tidak apa, demi pemandangan. Ini juga kali pertama ke perpustakaan setelah hampir 2 tahun tidak membuka pelayanan karena pandemi. 

Memasuki perpustakaan seperti memasuki lorong waktu yang membawa ingatan saya ke 5 tahun yang lalu, mahasiswa dengan segala tugasnya, mahasiswa dengan segala kelompok/sirkel/gengnya, dan mahasiswa dengan segala kekacauan sekaligus kebebasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun