Mohon tunggu...
Tri Ariqoh Kholisah
Tri Ariqoh Kholisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Prodi Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesenjangan Digital Pendidikan di Indonesia: Mengatasi Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia

30 Juni 2024   21:50 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengalami kemajuan pesat seiring dengan kemajuan kehidupan manusia, dan hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat saat ini. Setiap inovasi yang dihasilkan bertujuan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, sehingga memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari, membuatnya lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

Apa itu kesenjangan digital?

Kesenjangan digital adalah perbedaan kemampuan individu dalam memanfaatkan teknologi informasi. Menurut laporan dari The National Telecommunication and Information Administration (NTIA) di Amerika Serikat, yang mengawasi bidang telekomunikasi dan informasi, masalah kesenjangan digital tidak hanya disebabkan oleh infrastruktur yang kurang memadai, tetapi juga perbedaan dalam penggunaan internet. Hal ini mempengaruhi penyebaran ilmu pengetahuan secara merata. (Hazizah & Rigianti, 2021)

 Kesenjangan digital dalam pendidikan adalah masalah yang semakin mendesak di Indonesia. Meskipun teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang pesat, akses terhadap pendidikan digital masih belum merata. Akibatnya, tidak semua siswa di Indonesia dapat memanfaatkan keuntungan dari pendidikan berbasis digital. Kesenjangan ini menciptakan ketidakmerataan dalam kualitas dan akses pendidikan, yang dapat berdampak besar pada masa depan generasi muda di Indonesia.

Masalah kesenjangan digital dalam pendidikan semakin parah. Inti permasalahannya adalah akses internet, dan ketergantungan pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 membuat situasi ini semakin sulit. Banyak sekolah terpaksa beralih ke pembelajaran jarak jauh tanpa dukungan teknologi yang memadai. Siswa yang tidak memiliki akses internet di rumah kehilangan sebagian besar, atau bahkan seluruh, sumber daya pendidikan mereka.Kesenjangan digital di Indonesia terlihat jelas ketika kita membandingkan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di perkotaan, akses terhadap internet dan perangkat teknologi relatif mudah. Sementara itu, di banyak daerah pedesaan, akses terhadap internet masih sangat terbatas. Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2021, penetrasi internet di daerah perkotaan mencapai lebih dari 70%, sementara di daerah pedesaan hanya sekitar 45%. Adapun beberapa factor penyebab terjadinya kesenjangan digital pendidikan di Indonesia:

  • Salah satu penyebab utama kesenjangan digital adalah infrastruktur yang tidak merata. Banyak daerah pedesaan di Indonesia yang masih belum memiliki akses internet yang memadai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya investasi dalam pembangunan infrastruktur TIK di daerah-daerah terpencil. Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau juga menyulitkan pemerataan pembangunan infrastruktur.
  • Kemampuan ekonomi masyarakat juga berperan besar dalam kesenjangan digital. Masyarakat dengan pendapatan rendah sering kali kesulitan untuk membeli perangkat teknologi seperti komputer atau smartphone, serta membayar biaya langganan internet. Hal ini menyebabkan mereka tertinggal dalam hal akses dan pemanfaatan teknologi dibandingkan dengan masyarakat yang lebih mampu secara ekonomi.
  • Selain itu, literasi digital atau kemampuan menggunakan teknologi juga menjadi faktor penentu. Banyak masyarakat di daerah pedesaan yang belum terbiasa atau belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara menggunakan perangkat teknologi dan internet. Kurangnya pelatihan dan pendidikan tentang teknologi di daerah-daerah terpencil turut memperparah masalah ini.

 Kesenjangan digital memiliki dampak yang signifikan terhadap pendidikan di Indonesia, di mana beberapa dampak utamanya mencakup akses terbatas ke materi pembelajaran, kesulitan dalam pembelajaran daring, dan kesenjangan kualitas pendidikan. Siswa yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas sering kali kesulitan mengakses materi pembelajaran online, menyebabkan mereka tertinggal dibandingkan dengan siswa yang tinggal di daerah dengan akses internet yang lebih baik. Dalam era digital ini, banyak materi pembelajaran tersedia secara online, dan siswa yang tidak memiliki akses ke internet akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya tersebut. Pandemi COVID-19 telah memaksa banyak sekolah untuk beralih ke pembelajaran daring, namun tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik karena keterbatasan akses internet dan perangkat teknologi. Siswa yang tidak memiliki akses yang memadai akan kesulitan mengikuti pelajaran, berpartisipasi dalam diskusi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan secara online.

 Selain itu, kesenjangan digital juga berdampak pada kesenjangan kualitas pendidikan. Sekolah-sekolah di daerah perkotaan yang memiliki akses internet yang baik dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, misalnya melalui penggunaan e-learning dan aplikasi pembelajaran. Sebaliknya, sekolah-sekolah di daerah pedesaan yang akses internetnya terbatas tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal, sehingga kualitas pendidikan yang mereka berikan menjadi kurang optimal.

 Mengatasi kesenjangan digital pendidikan di Indonesia memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain pembangunan infrastruktur, pemberian subsidi dan bantuan, pelatihan dan pendidikan, serta pengembangan konten lokal. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur TIK di daerah-daerah terpencil. Program seperti Palapa Ring yang bertujuan untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dengan jaringan fiber optic harus terus diperluas dan ditingkatkan. Selain itu, pemerintah juga dapat bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk mempercepat pembangunan infrastruktur internet di daerah-daerah yang belum terjangkau. Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, pemerintah dapat memberikan subsidi atau bantuan untuk pembelian perangkat teknologi dan biaya langganan internet. Program-program bantuan ini harus tepat sasaran agar benar-benar membantu mereka yang membutuhkan. Selain itu, sekolah-sekolah juga dapat diberikan bantuan untuk menyediakan fasilitas komputer dan akses internet bagi siswa. Pelatihan dan pendidikan tentang literasi digital harus diperluas, terutama di daerah-daerah pedesaan. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi. Sekolah-sekolah juga perlu memasukkan literasi digital dalam kurikulum agar siswa memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif.

Selain itu, konten pembelajaran yang relevan dan mudah diakses juga perlu dikembangkan. Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk membuat dan menyebarkan konten pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa di berbagai daerah. Konten ini harus tersedia dalam berbagai format dan dapat diakses meskipun dengan koneksi internet yang lambat.

  Sehingga dapat disimpulkan, kesenjangan digital dalam pendidikan di Indonesia merupakan isu mendesak yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi belum diimbangi dengan pemerataan akses, terutama di daerah pedesaan yang masih mengalami keterbatasan infrastruktur, ekonomi, dan literasi digital. Dampak dari kesenjangan ini sangat signifikan, mulai dari terbatasnya akses terhadap materi pembelajaran, kesulitan dalam pembelajaran daring, hingga perbedaan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif yang melibatkan pembangunan infrastruktur TIK yang merata, pemberian subsidi dan bantuan untuk perangkat teknologi dan internet, serta peningkatan literasi digital melalui pelatihan dan pendidikan. Pengembangan konten pembelajaran yang relevan dan mudah diakses juga sangat penting agar semua siswa, tanpa memandang lokasi dan latar belakang ekonomi, dapat menikmati manfaat dari teknologi digital dalam pendidikan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ketidakmerataan dalam akses dan kualitas pendidikan di Indonesia dapat diminimalisir, sehingga semua generasi muda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun