Dampak sosial dari pelatihan ini juga patut diacungi jempol. Mahasiswa dan masyarakat saling berinteraksi, saling bertukar pengalaman, dan bersama-sama menciptakan solusi bagi permasalahan limbah. Hal ini tidak hanya menciptakan rasa kebersamaan di antara mereka, tetapi juga memupuk semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Selain itu, program ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat Desa Sidomekar. Dengan mengajarkan cara produksi briket energi, Ferdy dan Sindy tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Ini menjadi langkah tepat dalam mendorong pengembangan ekonomi lokal dan mengurangi tingkat pengangguran.
Dari segi lingkungan, pelatihan ini memberikan kontribusi nyata dalam mengelola limbah secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah batok kelapa menjadi briket energi, Desa Sidomekar dapat mengurangi jejak karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Hal ini sejalan dengan semangat pelestarian lingkungan dan penerapan gaya hidup berkelanjutan.
Secara keseluruhan, program kerja pelatihan produksi briket oleh Ferdy Febrinandy Misbah dan Sindy Yuliasari tidak hanya berhasil mencapai output yang diharapkan, tetapi juga menciptakan dampak positif yang melampaui ekspektasi. Kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan masyarakat merupakan kunci kesuksesan, dan semoga program ini menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di berbagai wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H