Mohon tunggu...
Tria Nurchayati
Tria Nurchayati Mohon Tunggu... -

simplicity

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pesan Nenek: Hidup Itu Manis

22 Oktober 2014   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski hanya tulang berbalut kulit, penyakit-penyakit zaman modern enggan menghinggapi tubuhnya. Tak ada diabetes, tak ada darah tinggi, tak ada penyakit jantung, tak ada penyakit rematik, tak ada penyakit asam urat. Bahkan, kaki nenek masih mampu menopang tubuh rentanya berjalan menuju kamar mandi. Dalam gelap, tangannya meraba kelok demi kelok siku dinding menuju kamar mandi. Sungguh jiwa perkasa yang bersembunyi dibalik tubuh renta.

Jiwa perkasa. Nenek membesarkan sendiri anak-anaknya sejak lebih dari enam puluh tahun silam. Kakek tlah lebih dulu menghadap Sang Khalik.

“Wujud, Qidam, Baqo’, Mukhalafatu lil hawaditsi. Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah,….” suara nenek berdendang memecah kesunyian. Memudarkan lamunan, kembali haru menyelimuti diri. Meski tak ingat dari anaknya yang mana suamiku berasal, nenek masih mengingat dengan baik Keagungan-Nya. Nenek masih ingat sifat Allah SWT; “Ada, Terdahulu, Kekal, Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya, Tidak membutuhkan pertolongan, Esa,……”.

Nek, akan kami ingat selalu pesanmu. “Menikmati hidup yang manis meski lara melanda, dan selalu mengingat Allah SWT dalam hati dan langkah”…..

Bengkulu, 16-21 Juli 2009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun