"Kowe pancen sing bener, Ben. Nek aku manut nasihatmu, ora koyo ngene" (Kamu memang benar, Ben. Seandainya kuikuti nasihatmu, tidak bakal seperti ini), ucap Soeharto kepada Benny Moerdani yang sudah tak bisa berkata apa-apa. Dua hari setelah kunjungan itu, LB Moerdani berpulang.
4 tahun kemudian, giliran Soeharto yang terbaring kritis. Di hadapan putra-putri Soeharto, Try Sutrisno berpesan agar mereka tidak melupakan para loyalis Soeharto. "Kalian mesti ingat siapa yang paling baik dan paling loyal kepada Bapak?" Mantan ajudan dan wakil presiden itu menjawab sendiri pertanyaannya, "Benny!"
Seperti biasa, dalam narasi rekonsiliasi juga tampil tokoh penghasut yang selalu mencoba memecah belah persahabatan dan persatuan. Selalu ada penyebar fitnah yang menghembuskan kabar bahwa Benny Moerdani hendak melakukan kudeta. Sumber kabar burung itu datang justru dari kerabat Soeharto sendiri, dari mantunya sendiri, yaitu kapten Prabowo Subianto.
Ville de Lumière, Minggu sore di hari jadi TNI 5 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H