Mohon tunggu...
Tria Nila Hifdziatin
Tria Nila Hifdziatin Mohon Tunggu... -

13410054\r\nMahasiswa Psikologi UIN MALIKI Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Saraf

20 November 2014   03:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERKEMBANGAN SARAF

Dari yang kita ketahui sebelumnya saraf itu ada saraf pusat, yang mana di saraf pusat ini terdapat dua bagian yaitu otak, yang mana didalam otak terdiri dari otak kecil, otak besar, dan batang otak dan juga bagian yang kedua adalah sumsum tulang belakang atau biasa disebut dengan medulla spinalis. Langsung saja ayuk kita mengintip sedikit perkembangan dari saraf, cuuuusss. . .

Pada perkembangan biologis otak, baik pranatal ataupun postnatal secara melekat melibatkan perkembangan kogniitif. Pada tahap awal perkembangannya otak belum bertumbuh secara sempurna, namun pada tremester kedua saat hamil korteks selebral mulai terdiferensiasi dari spinal cold, hingga tujuh bulan kemudian lobus-lobus penting mulai terbentuk. Pada bulan kesembilan lobus-lobus tersebut mulai dapat dibedakan dan tampak. Meskipun demikian kognisi belumlah sepenuhnya muncul hingga bulan kedua setelah bayi lahir. Dalam pembentukan kognisi, lingkungan juga mempengaruhi perkembangan otak dan perkembangan kognitif. Bayi sangatlah perlu mendapatkan simulasi sebanyak yang dibutuhkan pada usianya. Efek stimulasi merupakan awal dalam fungsi kognitif tentu sangatlah penting. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa bayi yang dibesarkan yang kaya dengan stimulasi mampu meningkatkan ukuran neokorteks pada otaknya. Stimuli akan menyebabkan anak memiliki resiliensi yang luar biasa. Dalan hal ini dapat disimpulkan bahwa struktur dan proses otak terbentuk sangat dini pada tahapan masa bayi bahkan pada tahapan pranatal dan bukan tentang masalah tekanan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun