Mohon tunggu...
Triani Retno
Triani Retno Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan editor lepas. Sejak tahun 2006 telah menghasilkan lebih dari 25 buku solo. takhanyanovel.blogspot.com | Twitter: @retnoteera.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jajanan Jadul di Pasar Ujung Berung

18 Desember 2014   13:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar rakyat yang bersih, aman, tertata rapi, serta harga produk yang relatif murah (dan bisa ditawar) pasti menjadi magnet yang mengundang pembeli. Ujung-ujungnya, pasar rakyat akan lebih ramai, ekonomi rakyat pun akan lebih terangkat.

Mengutip ucapan Henry Ho saat peluncuran program Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih, dan Terawat) Yayasan Danamon Peduli, "Pasar rakyat tak boleh tergusur oleh modernitas, dan salah satu caranya adalah revitalisasi terhadap setiap unit pendukung di setiap pasar."

Jadi, yuk ke pasar rakyat.

***

Referensi
"Bank Danamon Bangun Lapak dan Kompos". Tribun Jateng, 9 Juli 2011. Diunduh tanggal 15 Desember 2014. http://jateng.tribunnews.com/2011/07/09/bankdanamon-bangun-lapak-dan-kompos.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun