Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

5 Novel Agatha Christie Paling Mindblowing!

10 Januari 2024   22:07 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:09 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku-buku Agatha Christie di perpustakaan Hercule Poirot | doc. olah image AI oleh Penulis

Sebagai pembaca buku, saya harus mengakui cukup telat menikmati karya-karya Agatha Christie. Karena saking banyak karyanya, dan kala di sekolah dulu banyak kawan yang pinjam di perpustakaan sekolah, jadi saya tidak mau ikutan jadi mainstream.

Pada saat lebih dewasa, tidak sengaja saya membaca salah satu karyanya. Dan benar saja, memang captivating. Benar-benar bagus dan memikat. Apalagi kalau masa kecil Anda dihabiskan dengan membaca komik Detective Conan, maka level pembacaan selanjutnya adalah menikmati karya-karya Agatha Christie. Saya kesulitan menyebutkan berapa banyak sebenarnya novel detective Agatha Christie, namun jikalau harus memilih 5 novel yang paling mindblowing untuk memudahkan Anda memilih, inilah daftarnya! Saya yakin Anda tidak akan kecewa.

1. "Murder on the Orient Express" (Pembunuhan di Orient Express)

Cover buku Murder on the Orient Express | doc. Gramedia Digital
Cover buku Murder on the Orient Express | doc. Gramedia Digital

"Murder on the Orient Express" (Pembunuhan di Orient Express) adalah salah satu karya terkenal Agatha Christie yang menghadirkan petualangan detektif Hercule Poirot. Cerita dimulai ketika Poirot memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan Orient Express, sebuah kereta mewah yang melintasi Eropa. Saat dalam perjalanan, seorang penumpang kaya bernama Ratchett ditemukan tewas di dalam kereta, terbunuh secara misterius.

Poirot, dengan kejeniusannya, memutuskan untuk menyelidiki kasus ini. Seiring berjalannya waktu, Poirot mulai menginterogasi penumpang-penumpang kereta, yang ternyata memiliki latar belakang dan hubungan yang kompleks satu sama lain. Poirot menemukan bahwa setiap penumpang memiliki alasan pribadi untuk ingin membunuh Ratchett.

Plot twist yang menggemparkan terjadi ketika Poirot mengungkap bahwa semua penumpang bersekongkol untuk membunuh Ratchett, yang sebenarnya adalah seorang pembunuh yang dikenal dengan identitas lain. Ini adalah kasus yang penuh intrik, di mana keadilan dan moralitas menjadi terjalin dengan cara yang sangat mengejutkan. "Murder on the Orient Express" tidak hanya menghadirkan misteri pembunuhan yang menarik, tetapi juga menyajikan pertimbangan moral yang mendalam.

2. "And Then There Were None" (Lalu Semuanya Lenyap)

Foto buku digital And Then There Were None | doc. Trian Ferianto
Foto buku digital And Then There Were None | doc. Trian Ferianto

Ini adalah karya Agatha Christie yang pertama saya baca dan saat itu juga langsung jatuh cinta. "And Then There Were None" (Dan semuanya pun lenyap) adalah salah satu karya Agatha Christie yang dianggap sebagai mahakarya dalam genre misteri. Cerita dimulai ketika sepuluh orang asing yang tidak saling mengenal diundang ke Pulau Soldier oleh tuan rumah misterius yang tidak dikenal. Setelah tiba di pulau tersebut, mereka menemukan bahwa tidak ada tuan rumah yang muncul, dan malah sebuah rekaman suara mengungkapkan dosa-dosa tersembunyi mereka.

Meski dicekam ketakutan, mereka tidak dapat kabur dari pulau tersebut. Satu per satu dari mereka mulai mati dengan cara yang sesuai dengan lagu anak-anak sepuluh Anak Negro (lagu yang diputar saat pada undangan memasuki rumah megah di tengah pulau). Kematian-kematian ini terjadi sesuai urutan dalam lagu, meninggalkan para tamu yang ketakutan dan mencoba mencari tahu siapa di antara mereka yang bertanggung jawab.

Plot twistnya yang mengejutkan terletak pada identitas sebenarnya dari pembunuh dan motif di balik serangkaian kematian tersebut. Novel ini menggabungkan elemen thriller psikologis dengan ketegangan yang terus meningkat, menciptakan atmosfer mencekam yang membuat pembaca terus tergoda untuk mengungkap misteri di balik sepuluh kematian tragis tersebut. Saya jamin, jika novel ini akan jadi novel Agatha Christie favorit Anda!

3. "The Murder of Roger Ackroyd" (Pembunuhan Roger Ackroyd)

Cover buku The Murder of Roger Ackroyd | doc. Gramedia Digital
Cover buku The Murder of Roger Ackroyd | doc. Gramedia Digital

"Pembunuhan Roger Ackroyd" (The Murder of Roger Ackroyd) adalah salah satu novel Agatha Christie yang dianggap sebagai salah satu karyanya yang paling kontroversial dan inovatif. Cerita ini dimulai dengan kematian seorang janda kaya bernama Mrs. Ferrars, yang disusul dengan pertunangan putrinya yang baru dengan seorang duda kaya bernama Roger Ackroyd.

Ketika Roger Ackroyd ditemukan tewas di rumahnya, seorang dokter pensiunan dan teman dekatnya, Dr. Sheppard, menceritakan kisah ini dari sudut pandangnya. Namun, kejutan terbesar terjadi ketika Dr. Sheppard memutuskan untuk menceritakan cerita ini sebagai narator yang tidak biasa. Pada akhirnya, terungkap bahwa narator itu sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam kisah ini.

Plot twist yang mengejutkan dalam novel ini adalah identitas sebenarnya dari pembunuh Roger Ackroyd, yang memberikan sentuhan segar pada struktur naratif tradisional. "Pembunuhan Roger Ackroyd" dikenal karena keberanian Agatha Christie dalam menghadirkan solusi misteri yang sangat kontroversial, mengubah cara pembaca memandang kisah detektif klasik.

4. "Death on the Nile" (Kematian di Sungai Nil)

Cover buku Death on the Nile | doc. Gramedia Digital
Cover buku Death on the Nile | doc. Gramedia Digital

"Kematian di Sungai Nil" (Death on the Nile) merupakan salah satu novel terkenal karya Agatha Christie yang menampilkan detektif Hercule Poirot. Cerita dimulai dengan perjalanan romantis ke Sungai Nil, di mana sekelompok orang beragam terlibat dalam kisah cinta dan intrik.

Salah satu karakter sentral, Linnet Ridgeway, seorang wanita kaya dan cantik, menjadi pusat perhatian ketika Poirot menemui masalah cinta segitiga yang rumit di antara Linnet, tunangannya, dan mantan teman sekolahnya. Di tengah perjalanan mewah mereka di kapal sungai, Linnet ditemukan tewas.

Poirot kemudian memulai penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik kematian Linnet. Seiring dengan berjalannya cerita, terungkap bahwa setiap karakter di kapal memiliki motif dan alasan tersendiri untuk menginginkan kematian Linnet. Plot twistnya yang membingungkan muncul ketika Poirot menghadirkan solusi yang sangat tak terduga, menjadikan "Kematian di Sungai Nil" sebagai novel misteri yang penuh dengan intrik dan kejutan.

5. "Witness for the Prosecution" (Saksi-Saksi di Pengadilan)

Cover buku Witness for the Prosecution | doc. Gramedia Digital
Cover buku Witness for the Prosecution | doc. Gramedia Digital

"Saksi-Saksi di Pengadilan" (Witness for the Prosecution) adalah sebuah cerita hukum yang menarik dari Agatha Christie. Cerita dimulai dengan pengenalan seorang pria bernama Leonard Vole, yang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan seorang wanita kaya bernama Emily French.

Leonard Vole didakwa membunuh Emily, dan saksi utama dalam persidangan ini adalah istrinya sendiri, Romaine. Namun, plot twist yang mengejutkan muncul ketika Romaine memberikan kesaksian yang tidak terduga di pengadilan, mengubah arah kasus secara drastis. Pertanyaan moralitas, kebohongan, dan kebenaran menjadi pusat perhatian ketika penonton diajak menyelami kompleksitas hubungan antara karakter-karakter utama.

Novel ini menawarkan penggambaran yang mendalam tentang sistem hukum dan kebingungan moral dalam konteks persidangan. Dengan kecerdikan khas Agatha Christie, "Saksi-Saksi di Pengadilan" menyajikan pembaca dengan twist tak terduga yang menjadikan cerita ini begitu menarik.

***

Kecuali Witness for the Prosecution, semua judul di atas sudah tersedia versi terjemahan Indonesia yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Anda juga bisa menikmati karya tersebut via Gramedia Online atau membeli buku fisiknya di toko buku terdekat atau toko buku kesayangan Anda. Ingat ya, jangan membeli buku bajakan!

Oh, iya. Perlu diperhatikan bahwa di dunia perbukuan Agatha Christie dikenal fenomena "pastiches" atau "continuation novels". Ini adalah novel-novel yang ditulis oleh penulis lain setelah kematian Agatha Christie, tetapi menggunakan karakter detektif Agatha Christie, seperti Hercule Poirot atau Miss Marple. Novel-novel ini umumnya memiliki tanda tangan Agatha Christie di sampul atau diiklankan sebagai karya yang dilanjutkan dari warisan Agatha Christie.

Walaupun novel-novel ini mencoba meniru gaya penulisan Christie dan menggunakan karakter-karakternya, sebaiknya diingat bahwa penulisnya bukan Agatha Christie asli. Meskipun beberapa pembaca menikmati pembacaan ini sebagai penghormatan terhadap karya aslinya, pendekatan ini juga dapat menjadi kontroversial di kalangan penggemar yang lebih memilih karya-karya orisinal.

Sebaiknya, ketika membaca novel semacam itu, penting untuk menyadari bahwa penulisnya bukan Agatha Christie, dan pengalaman membaca mungkin berbeda dari karya-karya asli sang penulis legendaris tersebut.

Jadi, apa judul favorite Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun