Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

5 Buku Self-Development yang Layak Kamu Pertimbangkan di Tahun 2024

9 Januari 2024   13:08 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:20 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Buku Produktivitas Terbatik | Dok. Penulis

Secara psikologis, tahun baru merupakan 'state of mind' yang bagus untuk memulai sebuah pencapaian. Meski secara filosofis, setiap waktu sama saja, namun tidak dapat dipungkiri bahwa secara administratif, sebuah periode tahun memudahkan kita untuk membedakan prograss dari waktu ke waktu.

Untuk mengisi setahun penuh 2024 ini, alangkah lebih baik jika kita menyiapkan diri dengan amunisi yang baik agar waktu tidak lewat begitu saja. Penentuan tujuan, aksi yang perlu dilakukan, dan merawat energi agar terus termotivasi menjadi penting agar apa yang kita rencanakan dapat terwujud di garis finish akhir tahun nanti.

Beberapa amunisi yang layak dipertimbangkan adalah buku-buku pengemangan diri yang berkualitas. Berikut ini 5 buku populer pengembangan diri yang sudah teruji bertahun-tahun tetap bertengger di jajaran best seller dan sering dirujuk oleh para coach pengembangan diri.

1. "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Stephen Covey

Bisa dikatakan ini adalah buku paling populer di ranah pengembangan diri. Sebuah buku motivasi yang menggambarkan tujuh kebiasaan yang dapat membantu seseorang mencapai efektivitas pribadi dan profesional yang tinggi. Covey menguraikan prinsip-prinsip ini dalam dua bagian utama: kemandirian (private victory) dan kemandirian bersama (public victory).

Bagian pertama, kemandirian, menekankan pengembangan diri individu. Covey menguraikan tiga kebiasaan yang membantu mencapai kemandirian ini. Pertama, "Be Proactive" mengajarkan pentingnya mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas pilihan kita. Kedua, "Begin with the End in Mind" mendorong kita untuk memiliki visi jelas tentang tujuan dan nilai-nilai hidup. Ketiga, "Put First Things First" membahas manajemen waktu dan prioritas.

Bagian kedua, kemandirian bersama, membahas kebiasaan empat hingga tujuh. Kebiasaan empat, "Think Win-Win" mengajarkan pentingnya mencari solusi yang saling menguntungkan dalam interaksi dengan orang lain. Kebiasaan kelima, "Seek First to Understand, Then to Be Understood," menggarisbawahi pentingnya mendengarkan dengan empati sebelum mencoba untuk dipahami. Kebiasaan keenam, "Synergize," mendorong kolaborasi yang kreatif dan produktif. Terakhir, kebiasaan ketujuh, "Sharpen the Saw," menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan pembaruan dalam kehidupan kita.

Melalui konsep-konsep ini, Covey memandu pembaca untuk mencapai perubahan positif dalam hidup mereka dan menjadi individu yang lebih efektif dalam berbagai aspek. Buku ini telah menjadi rujukan klasik dalam pengembangan diri dan manajemen pribadi.

2. "Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World" karya Cal Newport 

Ini adalah buku yang membahas pentingnya melakukan pekerjaan dalam kedalaman (deep work) untuk mencapai kesuksesan yang dalam dunia yang penuh dengan distraksi. Newport mengidentifikasi dua tipe pekerjaan: deep work, yang membutuhkan konsentrasi mendalam dan fokus tanpa gangguan, serta shallow work, yang bersifat rutin, repetitif, dan sering kali terganggu.

Newport mengusulkan aturan-aturan untuk mendukung praktik deep work. Salah satunya adalah menghindari gangguan dari teknologi, seperti email dan media sosial, yang dapat menghambat produktivitas. Ia juga menekankan pentingnya membuat jadwal yang jelas dan konsisten untuk melibatkan diri dalam sesi deep work secara teratur.

Buku ini memberikan penekanan pada konsep "konsentrasi yang dalam," yang menurut Newport, dapat menghasilkan karya berkualitas tinggi dan memungkinkan seseorang mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Newport juga menggambarkan bagaimana beberapa tokoh sukses mengintegrasikan deep work ke dalam rutinitas mereka untuk mencapai pencapaian luar biasa.

Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan wawasan tentang strategi praktis untuk mengembangkan kebiasaan deep work, meningkatkan fokus, dan meraih kesuksesan yang lebih bermakna dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi.

3. "Getting Things Done: The Art of Stress-Free Productivity" karya David Allen 

Buku ini menawarkan sistem manajemen waktu yang dapat membantu individu mengatasi stres dan meningkatkan produktivitas. Allen mengusulkan metodologi yang dikenal sebagai GTD (Getting Things Done), yang merupakan pendekatan komprehensif untuk mengelola tugas-tugas sehari-hari.

Dalam bukunya, Allen menekankan pentingnya menangkap dan mengklasifikasikan semua tugas dan tanggung jawab dalam sistem yang dapat diandalkan. Ia mengajarkan prinsip "next action" yang mendorong individu untuk mengidentifikasi langkah konkret yang dapat diambil untuk menyelesaikan setiap tugas. Allen juga memaparkan konsep "tidak selesai," di mana tugas-tugas yang belum selesai harus diorganisir dengan jelas untuk menghindari kebingungan dan stres.

Pendapat para ahli tentang buku ini umumnya positif. Mereka mencatat bahwa pendekatan GTD dapat membantu individu mengelola pekerjaan mereka dengan lebih efisien dan mengurangi tingkat stres. Para pembaca menyukai kejelasan dan ketepatan metode yang diajarkan oleh Allen, serta cara bukunya memberikan panduan langkah-demi-langkah untuk menerapkan konsep GTD dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini sering diakui sebagai salah satu buku terbaik dalam genre manajemen waktu dan produktivitas. Banyak yang merasa bahwa prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Allen dapat diadopsi oleh berbagai kalangan, dari profesional hingga pelajar, untuk mencapai efektivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.

4. "Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones" karya James Clear

Atomic Habit, Salah Satu Buku Favorit Saya | Doc. Trian Ferianto
Atomic Habit, Salah Satu Buku Favorit Saya | Doc. Trian Ferianto

Buku ini membahas cara membangun kebiasaan baik dan menghentikan kebiasaan buruk melalui perubahan kecil, inkremental yang disebutnya sebagai "atomic habits." Clear mengemukakan bahwa perubahan kecil yang konsisten dapat memiliki dampak besar terhadap kehidupan seseorang.

Buku ini membahas konsep kebiasaan atomik yang merupakan tindakan kecil yang diulang secara teratur dan membangun suatu pola. James Clear menguraikan hukum-hukum pembentukan kebiasaan, termasuk membuatnya tampak nyaman, menyesuaikan dengan lingkungan, dan memanfaatkan kekuatan kebiasaan kecil untuk membentuk perubahan yang signifikan.

Pendapat para ahli di jurnal ilmiah umumnya memberikan dukungan positif terhadap buku ini. Mereka mencatat bahwa pendekatan Clear terhadap pembentukan kebiasaan didasarkan pada penelitian ilmiah dan psikologi perilaku, membuatnya lebih dapat diterima dan terukur. Beberapa ahli juga mengapresiasi pendekatan praktis dan mudah dipahami yang disajikan oleh Clear, serta penekanannya pada kekuatan perubahan kecil.

Atomic Habits sering diakui sebagai sumber inspirasi bagi mereka yang ingin mengubah hidup mereka melalui perbaikan kecil yang konsisten. Banyak pembaca dan ahli menganggapnya sebagai panduan yang efektif untuk mencapai perubahan positif dalam kebiasaan sehari-hari.

5. "Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less" karya Greg McKeown

Ini adalah buku yang mengajarkan filosofi hidup untuk mengejar hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup dan mengabaikan yang tidak penting. McKeown menyebutnya sebagai essentialism, suatu pendekatan yang mendorong fokus pada aktivitas yang memberikan kontribusi nyata dan signifikan terhadap tujuan utama seseorang.

Dalam bukunya, McKeown menyoroti keberhasilan melalui pemilihan yang cermat dan tegas, menentang ide bahwa keberagaman dan multitasking selalu menghasilkan kesuksesan. Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi prioritas sejati dan mengatahui kapan harus mengatakan 'tidak' untuk menjaga fokus pada esensi hidup.

Pendapat para ahli dan penulis di bidang pengembangan diri menunjukkan apresiasi terhadap konsep essentialism yang diajarkan oleh McKeown. Mereka mengakui bahwa buku ini memberikan perspektif yang jelas dan taktis tentang cara menyaring prioritas, memungkinkan pembaca untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar melalui fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Buku ini juga mendapatkan pujian karena memberikan pandangan yang berbeda dan diperlukan dalam dunia yang serba sibuk ini. Para ahli menganggapnya sebagai panduan praktis untuk mengelola hidup dengan lebih efisien dan efektif, serta mempertajam fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan nilai tambah dalam perjalanan hidup.

***

Semua buku-buku di atas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dapat dicari di toko-toko buku online maupun offline terdekat. Kecuali buku Getting Things Done: The Art of Stress-Free Productivity yang tampaknya belum ada penerbit yang menterjemahkannya.

Saya sendiri membaca karya-karya tersebut melalui Gramedia Digital sehingga memudahkan saya untuk membawa kemana-mana jika saya bepergian dan tidak banyak memakan tempat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun