Dalam bukunya, McKeown menyoroti keberhasilan melalui pemilihan yang cermat dan tegas, menentang ide bahwa keberagaman dan multitasking selalu menghasilkan kesuksesan. Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi prioritas sejati dan mengatahui kapan harus mengatakan 'tidak' untuk menjaga fokus pada esensi hidup.
Pendapat para ahli dan penulis di bidang pengembangan diri menunjukkan apresiasi terhadap konsep essentialism yang diajarkan oleh McKeown. Mereka mengakui bahwa buku ini memberikan perspektif yang jelas dan taktis tentang cara menyaring prioritas, memungkinkan pembaca untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar melalui fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Buku ini juga mendapatkan pujian karena memberikan pandangan yang berbeda dan diperlukan dalam dunia yang serba sibuk ini. Para ahli menganggapnya sebagai panduan praktis untuk mengelola hidup dengan lebih efisien dan efektif, serta mempertajam fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan nilai tambah dalam perjalanan hidup.
***
Semua buku-buku di atas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dapat dicari di toko-toko buku online maupun offline terdekat. Kecuali buku Getting Things Done: The Art of Stress-Free Productivity yang tampaknya belum ada penerbit yang menterjemahkannya.
Saya sendiri membaca karya-karya tersebut melalui Gramedia Digital sehingga memudahkan saya untuk membawa kemana-mana jika saya bepergian dan tidak banyak memakan tempat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI