Tips ini saya tuliskan setelah membaca (mungkin) hampir puluhan bahkan ratusan buku teknik produktivitas dan self development yang beredar. Sebutkan saja yang Anda pikirkan: Subtle Art of Not Giving a F*ck, Eat The Frog!, Kiss The Frog!, How to Win Friends and Influence People, Deep Work, Start with Why, Secret of Devine Love, The 7 Habits of Highly Effective People, The Atomic Habit, dll. You name it! Sudah saya simak dan coba praktikkan. Kesimpulan penting dari semuanya apa? AKSI!
Ya benar, kita baca ratusan buku pun jika tidak ada aksi yang kita lakukan, kita akan tetap berada di mana kita awal membaca buku-buku tersebut. Aksi lah yang membedakan kita sekarang dengan kita kemarin. Aksi lah yang membawa kita sejengkal menuju sesuatu yang kita impikan. Aksi lah yang yang kemudian menjadikan kita puas dengan kehidupan kita sekarang.
Kita ingin jadi penulis, aksinya adalah menulis. Kita ingin jadi illustrator, aksinya adalah membuat sketsa. Kita ingin badan bugar, aksinya adalah diet dan olahraga. Kita ingin menguasai suatu skill, aksinya adalah berlatih. Kita ingin bisa berenang, aksinya adalah turun ke kolam renang.
Jika Anda sampai pada tulisan ini, saya yakin Anda pun sudah membaca puluhan tips produktivitas dan self development. Menghabiskan puluhan jam waktu menonton youtube tips & trik, dan masih terus mencari dan mencari teknik apa yang paling mutakhir dan efektif. Ya, berarti Anda sama seperti saya. Mulai letih dan coba berhenti untuk bertanya sebenarnya apa yang paling efektif? Ternyata kunci dari semuanya adalah BERAKSI!
Begini caranya...
Mari kita mulai dulu dengan proyek-proyek besar yang kita miliki. Menyelesaikan thesis/skripsi, menyusun laporan tahunan, membentuk otot tubuh, mengurangi berat badan, berhenti merokok, menulis naskah buku, menjadi youtuber, menjadi lebih menarik, mendapatkan pasangan, atau apapun misi besar yang mau Anda selesaikan. Saya yakin Anda pun sudah tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Yang membedakan hanyalah, kita tidak segera melakukan aksi-aksi tersebut!
Kita tahu, tapi berat untuk melakukan. Kita tahu tapi enggan memulai. Kita sudah hafal caranya, tapi tidak mau melaksanakan.
Di situlah problemnya!
Maka, mari kita bersama-sama menyusun aksi kecil yang bisa kita mulai saat ini juga tanpa nanti tanpa tapi. Desainlah sebuah 'katak' yang bisa kita makan dalam sekali duduk (meminjam istilah dalam buku Eat that frog!). Pecahlah misi besar Anda menjadi satu aksi kecil yang bisa kita lakukan dengan segera dan cepat!
Aturan mainya seperti ini:
Pilih satu proyek besar yang ingin kita selesaikan. Tuliskan semua hal yang harus kita lakukan. Kemudian pilih salah satu yang bisa dipecah dan diselesaikan dalam waktu 10-25 menit saja (atau satu kali waktu pomodoro).
Menulis skripsi misalnya. Rangkaian hal yang harus kita lakukan adalah:
- Mencari jurnal ilmiah terkait
- Membaca dan melakukan reviu
- Menyiapkan file Microsoft word dengan suatu format khusus
- Menulis setiap bab dan sub bab
- Menyusun hipotesis
- Membuat daftar pustaka
- Melakukan uji statistik
- Menuliskan hasil temuan dan pembahasan satu per satu
- Dan banyak lagi...
Dari sekian banyak langkah yang diperlukan, pilihlah salah satu yang bisa dikerjakan cepat sekaligus bisa kita rasakan kenaikan progressnya: menulis dua paragraf (misalnya). Simpan rencana aksi ini dengan menuliskan di tempat yang mudah kita lihat. Kapanpun diri kita sudah mulai 'malas' dan berat melakukan sesuatu, maka kita sudah memiliki kompas penunjuk arah bawa kita perlu melakukan "Menulis 2 paragraf dalam 25 menit".
Ini bisa kita lakukan untuk proyek-proyek besar dan 'akun-akun kehidupan' kita lainnya. Sebagai contoh, saya memiliki setidaknya tujuh akun kehidupan yang menurut saya penting:Â 1) Spiritualitas, 2) Kesehatan, 3) Keluarga, 4) Keuangan, 5) Intelektual, 6) Bisnis, 7) Sosial. Dari 24 jam sehari dan 7 hari seminggu waktu hidup kita, semua akun tersebut harus menerima alokasi yang adil tanpa ada satu yang dikesampingkan. Dan masing-masing kita boleh memiliki akun kehidupan atau tema penting yang kita anggap prioritas dalam kehidupan kita hingga mati.
Dari tiap masing-masing ini mari kita pilih satu aksi kecil yang jika kita lakukan mengarah pada goal/tujuan yang kita harapkan sekaligus dapat menambah kepuasan kita. Dengan contoh di atas maka coba saya simulasikan untuk setiap akun:
- Spiritualitas: membaca Alquran atau bermeditasi (15 menit)
- Kesehatan: melakukan push-up 12 repetisi sebanyak 3 kali (15 menit)
- Keluarga: Fokus mengajak bermain/ngobrol anak (25 menit)
- Keuangan: Mencatat kondisi keuangan/Mereviu laporan keuangan pribadi (25 menit)
- Intelektual: Membaca buku (25 menit)
- Bisnis: Mengevaluasi/memperbaiki funnel marketing (25 menit)
- Sosial: Mencari link yang memerlukan bantuan di kitabisa.com dan mentransfer sejumlah uang (15 menit)
Dan hal lain-lain yang bisa kita lakukan segera.
Biasanya, setelah melakukan satu aksi ini, motivasi akan muncul. Efek domino dan bola salju jadi bergulir. Secara fisika pun, hukum momentum menjelaskan bahwa saat benda sudah bergerak, maka daya yang diperlukan untuk tetap mempertahankan geraknya jadi semakin kecil. PR kita bersama adalah memulai gerakan di awal tersebut yang rasanya memang berat.
Jadi, yang kita perlukan hanya membuat secangkir kopi hangat, memilih salah satu bank aksi yang sudah kita koleksi, dan mulai mengerjakan selama maksimal 25 menit saja.
Tidak perlu merasa bersalah jika setelahnya Anda belum bersemangat. Ambil satu lagi koleksi dari bank aksi, terus sampai tiba-tiba bola salju Anda mulai terbentuk dan rasakan sensasi tak mau berhenti lagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H