Kuncinya: gali impian calon pelanggan Anda, asosiasikan dengan produk Anda bahwa produk kita dapat mendukung impian tersebut. Jangan sekali-sekali menyodorkan impian Anda sendiri saat melakukan persuasi.
2. Menerima Kesalahan Mereka
Semua orang pasti telah banyak berbuat dalam hidupnya, dan sering mencoba berbagai hal demi mencapai impiannya meski masih menemui kegagalan. "Pembujuk" yang baik tidak akan mempermasalahkan kesalahan yang telah mereka lakukan.Â
"Pembujuk" yang baik menerima itu semua dan membantu memberikan perspektif baru bahwa kesalahan yang pernah mereka lakukan telah usai dan bukan sepenuhnya salah mereka.
Daripada meributkan kesalahan yang telah mereka lakukan, seorang "pembujuk" yang baik akan menerima itu semua sehingga mereka tidak melakukan defensif dan membuka diri untuk menerima kesempatan baru yang kita tawarkan.
3. Menghilangkan Ketakutan Mereka
Untuk menerima hal baru, benak orang secara naluri akan memiliki ketakutan yang tanpa sebab tiba-tiba muncul. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman mereka di masa lalu, atau keterbatasan pemahaman yang mereka miliki. Sementara itu, seseorang jika dalam kondisi ketakutan (atau kecemasan/kekhawatiran) mereka tidak mampu berpikir hal lain selain apa yang mereka cemaskan.
Peran kitalah membantu mereka menurunkan (atau bahkan menghilangkan) rasa takut mereka. Bukan dengan menganjurkan mereka agar tidak takut, tapi menjadi teman atau bagian dari diri mereka menghadapi ketakutan yang mereka rasakan.Â
Memberikan perspektif baru terhadap kejadian atau bayangan yang mereka takutkan sehingga dapat menurunkan kadar takut mereka.
Jadilan teman mereka dalam menghadapi ketakutan!
4. Memahami Kecurigaan Mereka