Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dear Donatur, Ini yang Perlu Anda Perhatikan Sebelum Menggunakan Zakat/Donasi Online

6 Mei 2021   22:49 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:15 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukti transaksi penggunaan salah satu qurban online yang pernah saya lakukan dengan layanan memuaskan | Dok. pribadi

Di masa pandemi yang datang tiba-tiba setahun lalu, mengubah kebiasaan kita dalam beraktivitas. Pantangan berkerumun dan kontak secara fisik menjadikan kita beralih ke media online.

Hampir semua kegiatan, kalau bisa dibuat online, telah ada versi onlinenya. Mulai dari rapat, sekolah, belajar, kursus, nonton film, nonton pertandingan, bahkan untuk ibadah.

Untuk urusan ibadah, apalagi di bulan Ramadan, ada yang harus ditunaikan oleh umat muslim berkaitan dengan donasi/sedekah yang dinamakan zakat fitrah dan zakat maal.

Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim bernyawa yang harus ditunaikan maksimal sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Sedangkan zakat maal diwajibkan bagi 'orang kaya' (muzakki atau orang yang sudah terkena kewajiban berzakat) yang memiliki kelebihan harta melebihi takaran tertentu dan sudah dalam masa haul (setahun penuh dimiliki).

Maka, di masa pandemi pun, sudah ada alternatif menunaikan zakat/donasi/sedekah secara online.

Alternatif ini patut dipilih sebab memiliki beberapa kelebihan:

  1. Tidak perlu keluar rumah. Cukup dengan gadget kita sudah dapat menunaikan pembayaran zakat/donasi/sedekah

  2. Tidak perlu kontak fisik. Dengan online, kita meminimalisir kontak dengan panitia zakat seperti yang biasa kita lakukan di saat normal. Tentu hal ini bisa mengurangi potensi penyebaran COVID-19

  3. Bisa memilih beragam alternatif lembaga penerima zakat. Bahkan beberapa lembaga sudah memberikan informasi di awal tentang bakal penyaluran setiap donasi/zakat yang diterima. Kita juga bisa memilih dana yang kita amanahkan akan digunakan untuk kegiatan/diberikan kepada sasaran yang spesifik. Tidak terbatas di radius tempat kita tinggal.

  4. Mudah dilakukan. Beberapa lembaga panitia zakat/donasi sudah banyak yang memiliki beragam channel menerima pembayaran yang memudahkan donatur/muzakki. Bahkan ada beberapa marketplace populer yang juga menerima pembayaran zakat yang pengelolaannya dilakukan oleh lembaga kredibel.

Namun patut diingat, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar donasi kita benar-benar sampai kepada yang berhak. Beberapa catatan antara lain:

  1. Pilihlah lembaga kredibel. Untuk memudahkan, pilihlah yang namanya sudah familiar dengan kita. Atau pilih lembaga yang kita memang sudah tahu dan mengenal pengurusnya.

  2. Hati-hati dengan lembaga yang tidak jelas. Sebab sudah banyak kejadian yang menyelewengkan sumbangan/donasi kita bukan untuk yang dijanjikan tapi malah disalurkan untuk kepentingan-kepentingan terorisme. Ini perlu mendapat perhatian khusus sebab jangan sampai karena kepolosan kita malah menyuburkan tindakan terorisme di negeri ini.

  3. Perhatikan betul waktunya jika berkaitan dengan zakat. Sebab setiap pelaksanaan zakat ada syarat sah dan rukun yang harus ditepati. Jangan sampai kita membayar zakat fitrah malah setelah pelaksanaan salat idul fitri, atau belum cukup nishab tapi memaksakan membayar zakat maal.

  4. Jika untuk donasi, usahakan kita sudah mendapatkan info peruntukannya dan ada laporan pelaksanaan yang bisa diakses oleh donatur.

Seberapa bisa dipercaya sih penggunaan donasi/zakat online?

Awalnya saya juga agak ragu saat dulu pertama kali mencobanya. Saat itu saya malah mencoba qurban secara online. Saya memilih layanan qurban yang menjanjikan hewan yang saya potong akan diawetkan menjadi kornet kalengan dan dikirim ke daerah Ethiopia. Klausul janjinya adalah saya akan diberikan laporan hewan yang dipotong, sertifikat qurban, plus akan dikirimi beberapa kaleng hasil pemotongan sebagaimana hak yang biasa diterima oleh pengqurban.

Dan benar saja, saya memang mendapatkan laporan dan sertifikat dalam bentuk digital. Kornet kalengannya pun benar-benar sampai di rumah dengan kualitas pabrikan bermutu sebagaimana kornet yang kita bisa beli di swalayan modern.

Artinya, lembaga-lembaga yang sudah memiliki nama besar dalam hal pengelolaan dana dari para donatur, baik itu untuk zakat, sedekah, bantuan bencana, atau qurban benar-benar mereka jalankan sesuai amanah.

Bukti transaksi penggunaan salah satu qurban online yang pernah saya lakukan dengan layanan memuaskan | Dok. pribadi
Bukti transaksi penggunaan salah satu qurban online yang pernah saya lakukan dengan layanan memuaskan | Dok. pribadi

Jadi, sudah mau mencoba layanan donasi/zakat online?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun