Kisah ini mengajarkan pada kita bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari aturan yang Tuhan gariskan. Dan setiap kejadiannya itu muncul karena suatu alasan yang kadang kita tidak tahu, bahkan tidak perlu tahu.
Gambaran apik atas kisah semisal ini dapat kita temukan dalam buku "The Next Person You Meet in Heaven" karya Mitch Albom. Jalinan cerita yang terjadi dan menghampiri tiap-tiap manusia adalah beralasan dan saling terkait satu sama lain. Kita seringkali tidak pernah tahu alasannya mengapa itu terjadi. Bahkan untuk hal-hal 'sial' semisal yang dihadapi Nabi Yunus tadi.
Yang dibutuhkan hanyalah prasangka baik, ketabahan hati menghadapi setiap episode hidup, dan sadar akan adanya skenario besar yang berjalan atas rancangan Tuhan.
Sekali lagi, kita tak pernah tahu, yang terpenting adalah berikhtiar sepenuh hati, memohon ampun jika melakukan kesalahan, dan yakin saja bahwa semua yang terjadi selalu ada hikmah dan alasannya.
Pertandingan sepak bola perlu waktu dua kali 45 menit untuk mengetahui hasil akhirnya. Sebelum peluit akhir ditiup, rasanya memang belum pantas memutuskan bahwa kita sedang kalah atau menang.Â
Meskipun kita dalam posisi tertinggal, sebelum tiupan sangkakala berbunyi, semua bisa terjadi. Dan hanya kepada Allah lah berpasrah diri. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H