Coba Anda dengarkan dua tiga kali, pasti melodi yang dinyanyikan nissa sabyan sudah melekat di benak Anda. Alunan musiknya memang sederhana, satu set diulang-ulang dan tanpa perlu ada variasi yang terlalu lebay.
Memang, di masa pandemi ini, semua harus mulai menjalankan gaya hidup sederhana. Mengurangi kemewahan yan tidak perlu yang menjadikan kita tumpul rasa empati kepada liyan.
Video Klip Representasi Keindahan Tuhan
Pilihan video klip yang fokus mengesplorasi keindahan alam Indonesia dapat dikatakan upaya representasi keindahan Tuhan yang maha kasih dan maha indah. Spot-spot indah gunung (yang saya terka) gunung semeru dan ranu kumbolo tampak sangat cocok untuk menjadi latar video klip lagu ini.
Nuansa sejuk dan damai menjadi setting yang memang dibutuhkan di kala pikiran penat diterpa berbagai gosip tak sedap dan banyak masalah.
Video Klip yang Menerapkan Physical Distancing
Semua personil Sabyan muncul dalam video klip ini, namun ditampilkan secara terpisah meski dalam satu rangkaian cerita utuh. Video klip ini jadi mengingatkan kita meskipun dalam keadaan sedih dan diterpa banyak masalah, protokol kesehatan tetaplah penting ditegakkan. Hehe..
Rangkaian gosip Cerita yang Menjadi Latar Waktu Kemunculan Lagu
Tak pelak, sejak awal tahun ini, gosip dan cerita terkait hubungan sang penyanyi dan sang keybordist ramai menghiasai lini masa. Namun justru hal ini yang menjadikan lagu ini komplit dan disaingi oleh lagu-lagu lainnya untuk menemani ramadan kita.
Lagu lain bisa saja sama-sama mengusung tema religi, sama-sama gloomy, atau sama-sama mengingatkan kita pada karunia Sang Pencipta atas kasih sayang dan nikmatnya. Namun hanya Nissa Sabyan melalui Maha Kasih yang juga menyuguhkan cerita yang bikin gatel mulut-dan jari (kita) netizen untuk ikut berkomentar dan berghibah.
Khusus yang terakhir ini yang menjadi poin utama lagu ini favorit dan pas di kala ramadan: sejauh apa kita bisa menahan diri untuk tetap berprasangka baik dan menahan diri untuk tidak ikutan nyinyir dan membully.
Duh... saya menulis ini termasuk yang tidak mampu manahan diri, gak ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H