Keempat kantong kategorisasi ini pada prinsipnya saling terhubung dan mendukung satu sama lain. Namun kita mencoba "merapikan" agar apa yang ada di otak kita, tugas yang kita emban, dan bahan-bahan berguna yang kita miliki dapat "ditata" dengan baik sehingga mudah untuk dipanggil kembali saat dibutuhkan.
Teknik ini jadi semakin mudah dicoba dengan adanya beragam tools digital semacam google docs, google drive, evernote, dan alat-alat produktivitas apapun yang Anda sukai.
Saya sendiri mempraktikkan teknik PARA dengan menggunakan tools Notion. Dengan Notion, memungkinkan saya untuk benar-benar membuat keterhubungan antara projects-areas-resources dan archives.Â
Saya juga dapat membukanya dari perangkat apapun tanpa mengharuskan saya "menenteng buku catatan" ke mana-mana. Sedikit ulasan tentang notion pernah saya tuliskan di sini.
Di era banjir informasi, banjir pekerjaan/tugas, dan banjir hal-hal penting yang menuntut atensi kita secara terus menerus, sistem pengorganisasian diri menjadi sangat urgent.
Sebagai contoh, seperti hobi saya menulis di kompasiana ini, saya dapat memasukkan menjadi projects bahwa harus menulis dalam periode tertentu (ada deadline), karena ini bagian dari area prioritas hidup saya (meningkatkan intelektual dan memberikan dampak sosial bagi pembaca). Dan aktivitas berselancar saya di internet dapat saya rekam menjadi resources yang akan menambah kualitas tulisan saya.
Jikalau saya menemukan sesuatu yang menarik namun belum tahu mau saya apakan, saya akan menyimpannya ke dalam archives, yang sewaktu-waktu dapat saya gunakan kembali untuk menyempurnakan project-project saya di lain hari.
Menarik bukan? Jangan tunda untuk mencobanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H