Jika kita coba membaca novel sambil mendengarkan lagu yang sedang disebutkan dalam cerita, memang nuansa cerita semakin terasa. Saya curiga, Rectoversonya Dewi Lestari dan album bukunya Fiersa Bestari terinspirasi dari cara Murakami meracik cerita.
2. Referensi buku-buku
Saya baca di artikel tentang buku Semesta Murakami, memang tampak sekali Murakami adalah seorang pembaca buku yang sangat aktif sejak kecil. Dia menjadikan bacaan-bacaannya ini sebagai referensi meramu tulisannya di kemudian hari.
Nah, dalam novel-novelnya, Murakami juga acap kali memasukkan buku-buku bacaan yang diset sedang dibaca oleh para tokohnya.
Di novel karya penulis lain, jarang sekali menuliskan buku judul apa yang sedang dibaca. Jikapun harus memunculkan cerita seorang tokoh sedang membaca buku, hanya menyebutkan tema bukunya saja. Tapi di novel-novel karya Murakami, judul hingga penulis buku disebut dengan presisi.
Membaca novel Murakami jadi 'tahu' bocoran buku-buku favorit yang pernah dibacanya.
3. Kematian dan bunuh diri
Dalam setiap ceritanya, kecenderungan Murakami memang memotret kehidupan remaja Jepang pada saat tahun-tahun latar cerita itu diciptakan.
Dan dari sini juga saya akhirnya semakin yakin dan tergambar dengan baik bahwa kematian dan bunuh diri adalah hal yang wajar belaka, terutama dalam kehidupan pemuda Jepang.
Hampir di setiap karya Murakami, selalu ada cerita kematian kawan dekat atau kenalan dari tokoh utama. Kematian ini kemudian mempengaruhi mental dan proses berpikir tokoh dalam kelanjutan cerita.
Kematian dengan cara bunuh diri jamak dijadikan penyebab. Nuansa yang tergambar pun tampak bahwa bunuh diri adalah sebuah pilihan yang biasa-biasa saja dan dapat diambil oleh siapapun di Jepang.
Maka tak heran jika di masa pandemi seperti sekarang ini, angka bunuh diri di Jepang mengalami kenaikan kembali dalam sebelas tahun terakhir.
4. Ngebar ngebir
Yang bagian ini saya agak mahfum, maklum saja Jepang bukanlah negara muslim yang mengharamkan minuman alkohol. Namun tetap saja, pribadi saya yang polos ini jadi agak mengernyitkan dahi melihat cerita yang dikit-dikit pergi ke bar untuk kemudian ngebir.