Di sisi lain, lambatnya penanganan, ketidak tegasan penegakkan aturan, serta ketidak konsistenan strategi dalam menghadapi COVID-19 ini, menjadikan masyarakat semakin abai dan tidak mengindahkan imbauan 3M yang harus mereka laksanakan terus-menerus. Kita lihat bersama saat ini masyarakat sudah semakin terbiasa dengan Covid-19 dan relatif beraktivitas seperti sediakala kembali.
Melihat strategi komunikasi dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah, masyarakat serasa terombang ambing dan tidak diberikan kejelasan akan nasib mereka. Semua tampak buta dan tidak merasa dilibatkan untuk ikut serta besama-sama menghadapi pandemi ini. Akhirnya, pilihan banyak masyarakat adalah beraktivitas normal kembali dan berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya saja.
Maka, konsep work from destination ini adalah gambaran jelas prioritas pemerintah dalam memandang pandemi yang terjadi saat ini, bahwa mereka alpa menyusun prioritas dan belum berhasil melakukan orkestrasi optimal antar kementerian dalam rangka menanggulangi pandemi COVID-19 yang bukannya menurun, malah semakin menjadi-jadi. Orkestrasi optimal dalam rangka penangann covid-19 ini perlu benar-benar dipikirkan menginat sumber daya yang kita miliki semuanya serba terbatas sehingga tidak elok melakukan langkah-langkah yang tidak terlalu penting di antara banyak pilihan kebijakan yang lebih urgen.
Jadi, jauh pangang dari api, lebih baik hentikan dulu gagasan work from destination yang sangat tidak mendesak itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI