Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manfaat Kompasiana untuk Mahasiswa

18 Desember 2020   23:38 Diperbarui: 19 Desember 2020   07:00 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa dalam proses perkuliahan. Dokpri.

Saat saya mahasiswa dulu, sialnya belum menjadi penulis di Kompasiana. Saya cuma mendengar namanya saja, dan saat itu terus terang saya underestimate sebab sudah punya blog pribadi yang saya kelola sendiri. Ternyata, saat saya bergabung dan mulai menulis, anggapan saya jadi berubah.

Tulisan ini merupakan refleksi saya sebagai orang yang pernah menjalani proses kuliah dan benefit apa yang bisa diambil mahasiswa dari Kompasiana.

Maka, refleksi ini perlu untuk dibaca dan dipertimbangkan oleh para mahasiswa aktif.

Berikut ini manfaat platform Kompasiana yang dapat digunakan oleh mahasiswa:

1. Mendokumentasikan proses pembelajaran

Kita pasti mencatat materi kuliah yang diberikan dosen, atau jikapun tidak, pasti kita menyimak dan membaca bahan ajar dan buku yang diberikan. Ini adalah upaya mahasiswa untuk belajar. Belajar adalah proses input pengetahuan ke dalam benak dan mengkategorisasikannya ke dalam pengetahuan yang telah kita miliki. Dari proses belajar yang serius inilah kita mendapatkan insight atau pemahaman baru atas sesuatu hal.

Untuk mendokumentasikannya, mahasiswa dapat menggunakan Kompasiana dalam rangka menguji pemahamannya atas suatu materi. Silakan tuliskan satu artikel dengan minimal satu gagasan dari materi kuliah yang telah dipelajari. Ini akan melatih kita untuk mensintesiskan pengetahuan yang baru kita dapatkan menjadi suatu gagasan utuh.

2. Berlatih mengungkapkan gagasan dalam tulisan

Banyak kasus mahasiswa lancar dalam mengikuti proses perkuliahan, namun berlarut-larut dalam proses penyusunan tugas akhir/skipsi. Refleksi saya, hal ini terjadi karena selama masa perkuliahan, mahasiswa tidak pernah berlatih menuliskan gagasan akademik di kepalanya. Dalam keseharian, mahasiswa hanya dipaksa menuliskan tugas sesuai yang diperintahkan yang di masa sekarang relatif mudah menemukan jawabannya.

Mahasiswa kurang terbiasa untuk memilih satu gagasan unik dan kemudian menuliskan dengan baik agar mudah diterima oleh pembaca.

3. Mendapatkan 'penilaian' editor

Yang membedakan mahasiswa menulis di tempat pribadinya dengan menuliskan di Kompasiana adalah mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 'dinilai' oleh editor. Kompasiana sudah berbaik hati menyediakan editor yang akan melirik tulisan kita dan menilainya. Jika memang dianggap baik, tulisan kita akan mendapatkan label 'pilihan', artinya kualitas tulisan dan gagasan yang kita sampaikan adalah sesuatu yang layak dibaca.

Jika beruntung, label 'artikel utama' akan mahasiswa dapatkan yang artinya tulisan kita dianggap penting untuk dipampang di halaman muka dan mendapatkan exposure khusus. Jelas ini akan menambah semangat mahasiswa untuk terus menuliskan apa yang dia pelajari.

4. Menjadi amal jariyah

Menjadi mahasiswa adalah suatu kemewahan yang tidak semua pemuda Indonesia dapat nikmati. Masih banyak lulusan pendidikan menengah yang bermimpi menjadi mahasiswa namun terkendala oleh satu dan lain hal. Nah, sebagai wujud syukur dan tanggungjawab kita menyebarkan ilmu yang telah kita dapatkan, kita dapat menuliskan sintesis materi-materi yang telah kita terima selama proses perkuliahan.

Hal ini memang terlihat sepele, namun saya merasakan manfaat juga saat harus merujuk materi-materi terdahulu yang pernah saya pelajari dan beruntung menemukan tulisan mahasiswa atas materi tersebut.

Di Kompasiana, tulisan kita akan 'abadi' dan selama dibaca oleh siapapun dan bermanfaat, akan menjadi catatan amal baik kita yang tak pernah putus.

5. Mendapatkan feedback berguna

Hal ini juga yang membedakan jika kita menulis di Kompasiana. Kompasiana telah memiliki pembaca loyal setiap harinya dari berbagai latar belakang keilmuan. Dari angka statistik, pada tahun 2020 saja Kompasiana mendapatkan 630an juta halaman dibuka (page views). Artinya, banyak pengunjung yang mencari-cari artikel yang menurut mereka menarik.

Jika beruntung, tulisan sederhana yang hanya catatan perkuliahan namun sudah dalam bentuk artikel utuh, akan mendapatkan komentar/masukan/diskusi yang berguna. Hal ini tentu akan membantu mahasiswa dalam mendalami bahkan mengoreksi pemahamannya jika ada yang meleset.

6. Dapat difungsikan untuk mencicil skripsi

Apapun yang kita tuliskan dalam rangka menyusun skripsi, pastilah sebuah bahan yang telah kita saring mutunya. Setidaknya mutu versi kita. Artinya, tulisan itu sudah cukup memiliki konten bermanfaat. Maka, tidak ada salahnya dalam rangka penyusunan skripsi, kita jadikan postingan di Kompasiana. Dan itu sah-sah saja.

Jika mendapatkan feedback dan penilaian baik dari editor, kita akan semakin semangat menulis lagi. Jika ternyata tidak mendapatkan label apapun dan tidak ada komentar, kita tahu bahwa perlu perhatian atau perbaikan agar lebih berkualitas.

Maka, proses penulisan skripsi ini dapat kita desain seperti permainan yang seru. Semacam gamifikasi. Kita tidak perlu harus menunggu jadwal bimbingan bertemu dosen, namun kita bisa memfungsikan editor dan ribuan pembaca Kompasiana sebagai saringan awal sebelum bertemu dosen.

Lagian, menulis di Kompasiana itu gratis dan pasti tayang!

7. Berjejaring dan mengambil manfaat

Seperti yang sudah disampaikan di atas, pembaca dan penulis di Kompasiana berasal dari beragam latar belakang dan pengalaman. Jika kita sudah paham 'cara main' di Kompasiana, kita dapat berjejaring dan melakukan pertemanan dengan orang-orang yang kita anggap dapat membantu proses studi atau proses penulisan skripsi kita.

Kita dapat mencuri perhatian mereka dengan diawali memberikan komentar di artikel mereka, seringkali mereka juga akan menengok tulisan kita. Jika orang yang kita sasar satu frekuensi dengan studi yang kita pelajari, normalnya mereka juga akan memberikan komentar balik terhadap tulisan kita.

Untuk penulisan skripsi, boleh juga dicoba dengan menambahkan catatan jelas bahwa artikel yang kita tulis adalah rangkaian dari tugas akhir dan sangat mengharap koreksi bermutu jika pembaca memiliki masukan yang perlu kita dengar. Pasti Kompasianer lain juga akan dengan senang hati memberikan masukan berupa komentar.

8. Membangun portofolio

Buat saya, karya yang seharusnya dihasilkan oleh insan akademisi adalah tulisan akademis yang memberikan nilai manfaat. Maka memulai membiasakan diri menulis artikel bermanfaat di Kompasiana adalah jalan membangun portofolio mahasiswa.

Bayangkan, saat mahasiswa lain hanya belajar, mengkonsumsi bahan ajar, dan setor tugas ke dosennya saja, kita 'diam-diam' membangun portofolio karya kita di Kompasiana. Media yang memiliki pembaca tetap dan dapat diandalkan untuk diakses sampai kapanpun tanpa perlu membayar alias gratis.

Diawali dari satu tulisan di minggu pertama perkuliahan. Dus, dalam satu masa perkuliahan hingga lulus, sudah terbentuk ratusan tulisan yang siap kita jadikan sebagai portofolio.

Tidak usah dibebani dengan tulisan harus bagus sekali. Tapi percayalah pada proses, meluangkan waktu untuk berusaha menulis satu artikel setiap menggu berdasarkan apa yang telah kita pelajari, pasti akan menampakkan hasil di kala kita harus menyusun naskah panjang berbentuk skripsi.

9. Dan manfaat lainnya...

Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu lagi, karena jika kita sudah menyeburkan diri untuk memulai menulis di Kompasiana, satu persatu manfaat akan muncul dengan sendirinya. Manfaat itu bisa sangat subjektif cocok hanya untuk diri kita masing-masing, namun saya parcaya bahwa itu pasti akan memberikan perbaikan bagi diri kita sebagai mahasiswa.

Maka, selamat mencoba, dan jangan lupa membagikan artikel ini kepada teman, relasi, atau saudara yang masih menjadi mahasiswa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun