"Mereka punya track record bagus, harus diberi tantangan lebih besar," kata Jokowi menegaskan terkait menteri muda ini.
Baca Juga: Lebih Produktif dengan Teknik Membaca Buku: SOPIR
6. Tidak Ada Menteri dari Luar Partai Pengusung dan Pendukung
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dengan dukungan dari sepuluh parpol (PDIP, PKB, Partai Golkar, Partai Nasdem, PPP, Partai Hanura, PSI, PKPI, Partai Perindo, dan PBB) dirinya sudah mendapatkan total suara di atas 60 persen. Jika ditambah lagi partai dari luar koalisi maka akan bertambah besar, "Buat apa?" kata Jokowi.
Hal ini juga menegaskan bahwa Partai Gerindra dan Partai Demokrat kemungkinan besar tidak akan mengisi 34 pos kementerian Kabinet Kerja II.
7. Jaksa Agung Tidak Lagi Dijabat Orang Parpol
Tidak seperti kabinet Jokowi di periode I yang memilih kader Partai Nasdem M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung, di periode II ini Jokowi akan memilih Jaksa Agung dari kalangan profesional.
"Dari kalangan non-parpol," tegas Jokowi terkait sosok Jaksa Agung.
Hal ini juga selaras dengan harapan para aktivis hukum yang mengusulkan hendaknya memilih Jaksa Agung dari kalangan yang tidak memiliki potensi kepentingan politik praktis sehingga dapat menjalankan perannya murni dengan pertimbangan hukum dan keadilan.
8. Para Calon Menteri yang akan Ditunjuk dan Partai Politik Pendukung Sudah Tahu
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pihaknya sudah memberitahu kepada nama-nama yang dipilih menjadi menteri tersebut. Selain itu, partai politik pendukung juga sudah mengetahui susunan Kabinet Kerja II yang akan diumumkan nantinya.
Namun secara khusus, Presiden belum membocorkan nama-nama calon menteri yang sudah disusunnya.
"Toh, nanti akan tahu." kata Presiden Jokowi yang menyatakan akan segera mengumumkan sebelum hari pelantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H