"Sudah final dan saya akan umumkan secepatnya sebelum pelantikan (20 Oktober 2019-penulis)," sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media utama di Istana Merdeka rabu (14/08/2019) kemarin sebagaimana dikutip dari harian Rakyat Bengkulu.
Pernyataan Presiden Jokowi kali ini cukup jelas dan membuka tabir rasa penasaran banyak masyarakat menjelang dilantiknya untuk periode kedua.
Jika menyimak pernyataan Presiden Jokowi kali ini, setidaknya ada beberapa poin penting dan menarik yang bisa kita garis bawahi terkait dengan nama-nama menteri yang akan dipilih beserta isu-isu seputar Kabinet Kerja Jilid II.
1. Menteri-Menteri yang Akan Bertahan
Ada beberapa nama yang disebut Presiden Jokowi terkait dengan kinerja yang cukup memuaskan. Nama-nama tersebut diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukitam dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
"Bu Ani saatnya diberi tanggung jawab lebih besar, sedangkan Pak Enggar dan Pak Airlangga sangat menguasai pekerjaannya hingga detil-detil, saya tahu betul," ungkap Presiden Jokowi.
Selain nama-nama di atas, nama Susi Pudjiastuti diperkirakan akan bertahan. Jokowi mengakui mendukung cara tegas yang dilakukan Susi dalam mengawal perikanan dan kelautan Indonesia seperti pengeboman pada kapal penyelundup.
Luhut Binsar Pandjaitan juga mendapatkan pujian dari Presiden Jokowi atas kinerjanya selama di Kabinet Kerja Jilid I.
"Padahal pak Luhut lah yang paling cepat mengeksekusi tugasnya, dia eksekutor sejati, Semua yang saya tugaskan diselesaikan dengan cepat dan baik," kata Jokowi menanggapi keheranannya atas opini negatif mengenai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini.
Nama-nama di atas bisa saja mengisi pos yang sama, atau dipidah untuk mengisi pos kementerian lain sesuai dengan kebutuhan Presiden Jokowi.
2. Proporsi Menteri dari Profesional dan Parpol
Jokowi secara tegas menyebut bahwa proporsi menteri yang akan mengisi kabinetnya nanti adalah 55 persen dari profesional dan 45 persen dari orang-orang partai politik pendukungnya.