Setiap wanita memiliki kisah cintanya masing-masing. Ada yang penuh dengan liku-liku, luka, hingga akhir cerita yang mungkin tidak pernah anda duga.
Kamu akan selalu menjadi pangeran senjaku, yang selalu bisa kulihat tanpa memelukmu. Cukup aku merasakan udara dan cahaya tanpa bisa memelukmu aku menyukaimu. Kami selalu bertemu, dalam pertemuan yang seringkali tidak direncanakan. Aku tidak pernah memintamu untuk bertemu, begitu juga denganmu. Kami tidak pernah merencanakannya, tetapi kamu baru saja datang.
Cinta tidak bisa direncakan, bisa datang begitu saja, bahkan dimulai dari jumlah dan akumulasi pertengkaran. Seperti aku dan kamu, mulai dari kesal dengan langkah yang kamu pilih untuk menjalankan amanah, tetapi sering tidak berjalan dengan baik.Â
Aku datang sebagai penasihat sekaligus seseorang yang selalu memarahi kamu untuk banyak hal ketika kamu salah langkah, aku selalu berada di belakang kamu ketika orang yang mengambil langkah kamu. Aku merasa bahwa itu adalah tugas aku sebagai teman baik mu.
Tapi waktu memang bisa menimbulkan rasa cinta, aku yang selalu berada di belakangmu untuk menasehati dan menjadi orang yang sering menegurmu. Aku sering mengkhawatirkanmu tanpa menyadarinya. Perasaan itu datang tiba-tiba, bahwa aku mencintaimu.
Sampai detik ini kau masih mengirimku pesan untuk memberitahuku banyak hal, tapi aku tidak pernah memberitahumu. Aku menyadari indahnya mencintai dalam diam adalah cinta yang indah yang seringkali menyakitkan, cinta yang menyedihkan.Â
Tapi ini adalah ujian kesabaran aku, bahwa dalam proses kesabaran dan doa adalah obatnya. Keindahan itu datang ketika aku menyembunyikan rasa kesabaran untuk cinta yang tak tahu kapan datang pada pangeran senjaku.
Tubuh yang menyatu, membuat cinta dan kesabaranku diuji. Aku tidak bisa menunjukkannya secara terbuka, aku harus menjaga cinta dalam kesabaran dan doa. Hingga suatu saat, kamulah yang menyadarinya, yang juga mengatakan bahwa kamu juga mencintaiku.
Aku yakin suatu saat nanti, kamu akan menyadarinya. Jika kamu tidak datang untuk bertanya bagaimana kabar hatiku dan bagaimana kabar cintaku ? Aku yakin suatu saat ada pengganti yang lebih tepat dari kamu. Tapi untuk saat ini, kamu adalah pangeran senjaku yang selalu aku doakan, agar tangan Tuhan menyertai kita, dan membuat skenario kita bersama dalam kebaikan.
Untukmu, tetaplah tersenyum dan tertawa. Jangan tunjukkan kesedihanmu, aku tidak menyukainya. Karena kesedihanmu juga menyedihkan bagiku. Seperti saat itu, ketika badan mu panas, lalu tiba-tiba badanku panas juga, Tuhan saja tidak membiarkanmu sakit sendirian, aku juga ikut merasakannya. Karena nyatanya, cinta telah hadir bahkan sebelum kamu memilikinya, yang akan terus ku jaga, tanpa kamu sadari.
Aku hanya sedang menunggu langkahmu, seiring dengan proses yang sedang dipersiapkan oleh Tuhan. Saya yakin kebersamaan kita semakin direncanakan oleh Tuhan, saya tidak pernah dikecewakan oleh-Nya atas semua yang aku doakan. Aku yakin, bahwa kamu akan datang dan kita akan menjaga dengan cinta yang telah aku tanam dan pelihara, sejak aku belum memilikimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H