Ketertarikanku pun tak berhenti sampai situ. Aku dan temanku beralih menuju bagian kanan dari pintu masuk tempat ini. Berbeda dengan bangunan di bagian kiri, bangunan pada sayap kanan ini hanya memiliki 1 bilik yang di dalamnya terdapat benda-benda peninggalan. Terlihat seperti museum kecil karena hanya sepetak kamar saja. Disana aku melihat beberapa foto-foto yang kurasa sudah amat lawas serta beberapa rempah-rempah seperti kencur, ketumbar, temulawak, temu giring, dan sejenisnya yang dikeringkan.
Selesai melihat-lihat, aku hendak keluar dari sepetak museum mini ini dan kusadari bahwa dari sisi bangunan sayap kanan ini adalah sudut pandang terbaik untuk menikmati Taman Sari Water Castel. Taman dengan atap penuh artistik khas kerajaan zaman dahulu, kolam pemandian dengan air mancurnya, serta jembatan dan vas-vas super besar di tepi kolam terlihat begitu menawan.Â
Beberapa sudut dinding yang nampak terkelupas dan menghitam memperkuat kesan kuno tanpa mengurangi sedikitpun keelokannya. Ditambah langit yang kala itu sedang kelabu serta satu dua titik air yang turun membasahi sebagian sisi dan sudut taman, sungguh mendukung suasana kuno itu.
Akan sangat disayangkan jika aku tidak mengabadikan keindahannya kala itu. Jadi ku ambil beberapa foto sebelum akhirnya aku dan temanku memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami hari ini. mengingat langit yang sepertinya juga semakin gelap. Kami putuskan untuk berjalan menuju pintu keluar yang desainnya persis seperti pintu masuk. Berbentuk terowongan dengan anak tangga yang mengarah ke atas.
Taman ini cukup berkesan bagiku, walaupun kami hanya menilik satu bangunan dari keseluruhan Taman Sari. Tak apa, lain kali aku akan berkunjung lagi dan menikmati bagian-bagian lain dari Taman Sari, tidak hanya istana airnya saja. Destinasi wisata seperti ini harus terus dijaga dengan baik sebab tempat ini merupakan peninggalan Kerajaan di zaman dahulu. Dengan begitu, baik kita dan generasi di masa depan atau bahkan wisatawan asing pun dapat menikmati keindahan Taman Sari ini, sekaligus menjadi sarana untuk mempelajari sejarah dan budaya di Indonesia.