Indikator tujuan hidup pada dimensi makna hidup memiliki pengaruh yang terbesar pada kebahagiaan penduduk Indonesia (75,83) dan indikator pengembangan diri memiliki pengaruh terkecil (64,15). Ini mengindikasikan bahwa umumnya penduduk Indonesia merasa optimis dengan masa depannya, sementara upaya mengambangkan diri dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masih relatif rendah. Pada dimensi perasaan, indikator perasaan senang/riang/gembira menjadi nilai yang paling berpengaruh terhadap kebahagiaan penduduk Indonesia (75,06).
Kebahagiaan Penduduk Indonesia Saat Ini
Sejak awal tahun 2020, Indonesia dan juga negara-negara di seluruh dunia dilanda pandemi Covid-19. Lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia harus meninggal dunia akibat Covid-19 pada tahun 2020. Kita yang masih diberi nafas kehidupan pun banyak yang merasakan aneka tekanan. Kecemasan akan terpapar virus covid-19 hingga tekanan ekonomi juga terus menghantui. Dampak pandemi tidak hanya menurunkan kesehatan masyarakat, tapi juga telah meluluhlantakan perekonomian. Banyak penduduk harus kehilangan pekerjaan. Perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi tidak stabil, bahkan sempat mengalami resesi pada triwulan ketiga tahun 2020.
Penambahan kasus harian Covid-19 masih terus terjadi. Meskipun sudah banyak kebijakan yang dilakukan, Pemerintah terlihat masih kuwalahan dalam upaya menekan dan memutus rantai penularan virus korona. Data dari satgas Penanganan Covid-19 hingga 25 Juni 2021, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.072.867 orang, pasien sembuh sebanyak 1.835.061 orang, pasien meninggal 56.371 orang (covid19.go.id).
Selama pandemi, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan salah satunya adalah gerakan #StayAtHome yaitu gerakan sekolah dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah. Bahkan, di beberapa daerah juga diberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sebagai upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19. Pandemi memaksa kita untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan melakukan semua aktivitas dari rumah.
Meskipun aktivitas di luar rumah dibatasi akibat pandemi, kita tetap merasa bahagia karena keberadaan keluarga yang selalu menemani segala aktivitas kita di rumah. Banyak hal dapat dilakukan untuk menjaga perasaan tetap bahagia biarpun hanya di rumah saja. Misalnya, menanam dan merawat tanaman di rumah, memasak makanan kesukaan keluarga, menonton tv dan kegiatan lainnya. Selain tetap menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 5M (Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Hati yang bahagia adalah obat. Lakukan aktivitas apapun yang membuat kita bahagia, dengan demikian maka imunitas akan terjaga.
Kebahagiaan penduduk Indonesia pada masa pandemi covid-19 akan tergambar pada Indeks Kebahagiaan yang dihasilkan dari Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) Tahun 2021. Secara umum, tujuan SPTK 2021 bertujuan mendapatkan informasi rinci tentang tingkat kebahagiaan yang diukur dengan variabel objektif dan subjektif yang relevan. Pengumpulan data lapangan SPTK 2021 akan dilaksanakan oleh BPS pada bulan Juli 2021 nanti. Keberhasilan kegiatan SPTK 2021 tak lepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah maupun penduduk Indonesia yang menjadi sampel kegiatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H