pernah suatu waktu aku bermimpi, pada sebuah hati aku berenang, mengapung dan tenggelam;
sebuah hati dengan telaga sejernih air zam-zam,
saung kecil yang teduh dikelilingi pohon-pohon rindang, sayur mayur dan buah-buahan.
sebuah hati yang mendendangkan nyanyian sederhana tentang cinta dan keiklhasan.
Apa kau tau? ketika kusandarkan kepalaku di atas dadamu,
sekedar ingin mendengar debar-debar jantungmu;
kuharap irama lembut itu hanya menyebut namaku.
dan aku mulai merangkai kisah baru di kepalaku, dan juga kepalamu.
dimana kita akan menari bersama serupa balerina,
mengikuti alunan lagu alam paling indah.
dan ketika rinduku berdarah,
aku hanya bisa tergugu
diantara sedu sedan, aku habiskan seluruh lembar buku harian bersampul biru
buku yang kutulis sejak aku mengenal sebuah nama
nama yang aku eja perlahan dalam hati ; -namamu-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H