Salah satu unsur yang ada di dalam novel adalah latar tempat. Ini merupakan modal agar generasi muda mengenal Indonesia lebih jauh.
Novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, misalnya. Novel ini menceritakan adat kebiasaan masyarakat di Dukuh Paruk. Latar tempatnya berada di Pulau Jawa. Membaca novel tersebut akan mengenalkan budaya Jawa kepada generasi muda.
5. Pembaca Novel dapat Memahami Konflik Sosial yang ada di MasyarakatÂ
Menurut Siti Umatul Zanah, Sri Mulyati, dan Khusnul Khotimah dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul, Analisis Konflik Sosial pada Novel Madicken dan Lisabet Karya Astrid Lindgren dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia di SMA, siswa yang membaca novel ini akan mampu memahami konflik yang ada di kenyataan.
Manusia tidak bisa lepas dari konflik. Oleh karena itu, dengan membaca novel, maka para pemuda akan lebih mengerti bahwa penyelesaian konflik itu sudah dicontohkan oleh tokoh utama novel yang mereka baca.
Manfaat membaca novel yang kelima ini menjurus kepada emosi ketika menyelesaikan konflik. Seorang pembaca novel tidak akan mudah tersulut emosi saat berhadapan dengan masalah.
6. Membaca Novel dapat Meningkatkan Minat BacaÂ
Novel merupakan buku bergenre fiksi, yang ringan dibaca. Tidak seperti buku teks pelajaran atau buku ilmiah perkuliahan. Inilah langkah awal meningkatkan minat baca.