Mohon tunggu...
Rini
Rini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan siapa-siapa, Hanya wanita biasa, Biasa-biasa saja, Tanpa siapa-siapa, Yang penting ada, main aja disini ya http://www.rindol.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Bukan yang Dulu Lagi

26 Februari 2015   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14249292711077021185

Rasanya sudah berabad-abad aku meninggalkan rumah kompasianaku ini...., pantaslah jika kerinduan yang membuncah saat ini begitu menggetarkan hingga mengantarkan jemariku tuk membuka dan menorehkan kembali rangakaian kata disini, I miss you so much Kompasiana.

Ugghhhhffff...., hampir saja lupa kuncinya, hampir saja aku tak bisa memasuki rumahku yang tak seindah rumah-rumah tetanggaku yang makin membludag disini.

Hmmm.....makin cantik clusternya, makin semarak penghuninya, makin berwarna, bervariatif karya-karya kuli tintanya, luar biasaaaa........Indah sekali cluster kompasiana ini, membuatku ingin berlama-lama disini, enggan beranjak namun sayang inspirasiku seakan tengah mati suri....

Wow.....sedemikian lamanya kah aku meninggalkan rumah ini? Lihat!!! lukisan diberanda rumahku masih terpampang aku yang belia dengan mayang terurainya, isi berandanya pun terasa sudah mulai usang, sementara saat bertatap muka dari balik layar kompie, aku mulai terjaga bahwa, “aku bukanlah aku yang dulu”.

Aku sudah beranjak tua....

Hidayah sudah mulai menjadi asa...

Dan ternyata baru kusadari, aku memiliki saudara

Saudara kembar yang selama ini, aku tak mengenalinya

Hanya suaranya yang selalu bergema didada

Suara yang selalu mengajakku dalam hal kebaikan semata

Yang sering kali aku hanya mengabaikannya saja

Hingga menggoreskan begitu banyak alpa

Inilah kebodohan disepanjang hidupku

Tidak pernah mengenali saudara kembarku

Meski ia begitu dekat denganku.....selalu bersamaku....

Selalu mau menjadikan aku wanita sesuai ajaran-ajaranMU

Dialah egoku....

Dialah suara hatiku...

Ego yang selalu menjadi nomor satu

Suara hati yang selalu buatku menggerutu

Menyadarinya saat aku mulai menua..........

Menyesali keEgoanku saat aku mulai renta.......

Menangisi kebodohanku saat aku semakin hina dimataNYA....

Mengerti segalanya saat segalanya hampir tiada......

Selamat siang duhai semua penghuni Kompasiana

Selamat menikmati makan siang dan keindahan duhurnya

Salam rindu dariku Jeung Ana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun