Mohon tunggu...
trian
trian Mohon Tunggu... Guru - Guru SD di Kabupaten Klaten

Happy mom, happy teacher, happy life ....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berputar …. Meloncat …..Berteriak ….. dan Lariiii

7 Desember 2013   16:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berlari-lari, berputar-putar, berteriak-teriak ...... pemandangan seperti itu biasa kita lihat sehari-hari di lingkungan kita khususnya lingkungan anak sekolah dasar, ini sesuai dengan perkembangan usia anak SD dimana anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah

Bermain merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi anak. Dengan bermain, anak akan mendapatkan hiburan yang menyenangkan dan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Perlu kita ketahui, berdasarkan Konvensi Hak Anak-Anak PBB , Sepuluh Hak Anak Menurut PBB yang harus kita berikan kepada anak-anak yakni:

1) bermain

2) mendapatkan pendidikan

3) mendapatkan perlindungan

4) mendapatkan nama (identitas)

5) mendapatkan status kebangsaan

6) mendapatkan makanan

7) mendapatkan akses kesehatan

8) rekreasi

9) mendapatkan kesamaan dan

10) mendapatkan peran dalam pembangunan.

Dari kesepuluh hak untuk anak tersebut, hak yang pertama dan kedelapan adalah hak anak untuk bermain dan berekreasi.

Manfaat Positif Bermain dan Berekreasi

1.Memahami diri sendiri dan mengembangkan harga diri
Ketika bermain, anak akan menentukan pilihan-pilihan. Mereka harus memilih apa yang akan dimainkan. Anak juga memilih di mana dan dengan siapa mereka bermain.
Semua pilihan itu akan membantu terbentuknya gambaran tentang diri mereka dan membuatnya merasa mampu mengendalikan diri.

2. Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan kepercayaan diri.
Permainan mendorong berkembangnya keterampilan, fisik, sosial dan intelektual. Misalnya perkembangan keterampilan sosial dapat terlihat dari cara anak mendekati dan bersama dengan orang lain, berkompromi serta bernegosiasi.

3.Melatih mental anak
Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki sekaligus mendapatkan pengetahuan baru.

4. Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak dari stres
Kreativitas anak akan berkembang melalui permainan. Ide-ide yang orisinil akan keluar dari pikiran mereka, walaupun kadang terasa abstrak untuk orangtua.

Bermain juga dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari. Stres pada anak biasanya disebabkan oleh rutinitas harian yang membosankan.

5. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran 'baik' dan 'jahat', hal ini membuat mereka kaya akan pengalaman emosi. Anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

6. Melatih motorik dan mengasah daya analisa anak
Melalui permainan, anak dapat belajar banyak hal. Diantaranya melatih kemampuan menyeimbangkan antara motorik halus dan kasar. Hal ini sangat memengaruhi perkembangan psikologisnya.

7. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan anak
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain, seringkali dapat dipenuhi dengan bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan nyata, mungkin akan memperlohen pemenuhan keinginan itu dengan menjadi pemimpin tentara saat bermain.

8. Standar moral
Walaupun anak belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang dianggap baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral selain dalam kelompok bermain.

9. Mengembangkan otak kanan anak
Bermain memiliki aspek-aspek yang menyenangkan dan membuka kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebaya serta mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Dengan begitu, bermain memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah baik di sekolah maupun di rumah.

Sebagai seorang guru alangkah baiknya kita memahami hak-hak anak tersebut sehingga kita bisa memenuhi hak anak didik kita untuk bisa bermain dan berkreasi . Bermain tentu bukan hanya di luar ruangan saja tetapi di dalam pembelajaranpun kita bisa memenuhi hak bermain anak. Banyak sekali metode pembelajaran yang bisa kita pakai yang membuat anak menjadi senang, bersemangat, dan kreatif. Saya yakin dengan demikian anak akan senang untuk belajar dan bermain untuk belajar.

Demikian halnya dengan guru, selain memenuhi kewajiban utamanya, salah satunya sebagai agen perubahan, guru juga mempunyai hak- hak yang harus dipenuhi . Yaa ....antara lain Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan , dan juga hak untuk bermain (berkreasi) .... Ini seperti pengalaman saya mengikuti DOL15H betapa terkejutnya saya ketika tiba-tiba begitu banyak tugas yang harus diselesaikan sementara tugas di sekolah juga tidak dapat ditinggalkan. Tibalah suatu hari ketika harus membuat tugas Geogebra dan Screencast .... Utak atik berjam- jam hingga larut malam, banyak gagal tetapi tidak membuat saya patah semangat. Ketika saya bisa menemukan sesuatu yang baru dari Geogebra dan Screencast tersebut betapa senangnya saya .... Teriak ... tepuk tangan ... menyemangati diri. Tak ubahnya seperti anak kecil hal itu saya lakukan. Saya merasa I Fall in Love at the First Sight, jadi harus saya perjuangkan dan dapatkan ... apa yang sudah ada di meja kerja. So just Do the Best ... ‼

Play keeps us fit physically and mentally.

Bermain menjaga kita bugar, baik fisik maupun mental

(Stuart Brown, MD, Contemporary American psychiatrist)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun