Mohon tunggu...
Tria saputri simamora
Tria saputri simamora Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Karena semua ruang memiliki kisah, maka mencoba merawat semua melalui tulisan. Bagi yang mau beri saran dan kritik dapat email ke triasimamora5@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jangan Takut ke Jepang Sendirian!

30 Juli 2018   14:36 Diperbarui: 31 Juli 2018   11:38 4050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkunjung  ke Jepang menjadi salah satu impian orang banyak, termasuk saya sendiri. Jepang salah satu Negara yang kaya akan keragaman kehidupan modern dan tradisional. Sebagai seorang Indonesia saya pribadi banyak menemukan nilai-nilai dan pengetahuan yang cukup membuat saya takjub akan negeri itu.

Sedikit cerita, saya mempersiapkan dana dan persiapan perjalanan ke jepang memakan waktu kurang lebih 9 bulan. Berawal tergiur dengan tiket promo, akhirnya saya memberanikan diri berangkat ke Jepang SENDIRIAN. 

Yap, cukup khawatir dan takut awalnya untuk berangkat ke jepang sendirian, dengan beberapa alasan yaitu ini merupakan perjalanan terjauh yang saya lakukan sendirian, saya tidak lancar berbahasa inggris, ke Jepang adalah perjalanan pertama saya keluar negeri ditambah saya adalah perempuan yang dikhawatirkan tidak bisa menjaga diri jika terjadi kejahatan. 

Tetapi demi pengalaman dan menghargai proses yang sudah saya siapkan dan berbekal pengetahuan dari internet dan informasi dari teman- teman yang pernah ke Jepang saya memberanikan diri berangkat ke Jepang.

Dengan pertimbangan agar memudahkan saya saat di Jepang  dan lebih mendapatkan banyak informasi akhirnya saya menggunakan jasa Land Tour ( jasa tour di tempat tujuan wisata)  selama 4 hari di Jepang dan 3 hari tersisa saya sendirian. Layaknya memiliki tour guide pribadi mereka membantu kita dalam menyusun rencana perjalanan, menyesuaikan kemampuan keuangan kita, dan memberikan rekomendasi perjalanan. 

Kelebihan yang saya dapatkan dari land tour adalah mereka adalah mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Jepang. Sehingga perjalanan selama di Jepang seperti bersama teman-teman.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saya berangkat pada tanggal 29 Maret sampai 6 April 2018, itu artinya suhu di Jepang masih cukup dingin dengan kisaran paling dingin 8 celcius di malam hari dan  22 celcius di siang hari.

Jadi, setiap harinya masih harus menggunakan jaket. Kabar baiknya adalah akhir bulan Maret sampai awal April adalah puncak mekarnya sakura di Tokyo, dan informasi yang saya dapatkan memang banyak festival sakura di jepang dan pastinya tingkat kedatangan turis pasti tinggi di Jepang.

Sesuai keinginan saya, dalam waktu 8 hari saya tidak ingin menghabiskan waktu hanya di Tokyo. Saya ditawarkan oleh jasa Land Tour untuk dapat berkeliling 4 hari di Tokyo dan 3 hari saya  mengunjungi Osaka, Kyoto, dan Kanazawa.

Untuk mengunjungi kota Osaka, Kyoto, dan kanazawa dalam waktu singkat saya mengandalkan Japan Rail PASS transportasi kereta api shinkansen (kereta api cepat). 

Harganya memang cukup mahal jika dikurs rupiah saat itu Rp.3.999.000,- dengan keuntungan bebas digunakan selama seminggu dan sekedar informasi JR PASS ini hanya untuk wisatawan, dan hanya dapat dibeli diluar Jepang, karena untuk warga Jepang yang menggunakan shinkansen harganya lebih mahal dari harga untuk wisatawan. 

Pertimbangan lainnya adalah jarak dari Tokyo ke Osaka cukup jauh, dengan shinkansen dapat ditempuh dengan 3 jam, dibanding dengan bus akan sangat memakan waktu kurang lebih 8 jam. Tetapi ada sebagian orang menggunakan bis malam dengan alasan mengurangi biaya dan bebas biaya hotel. Sekali lagi, setiap transportasi memilki kelebihan dan kekurangan, saya memilih kereta cepat karena untuk menghemat waktu dan terlebih saya ingin mengunjungi beberapa kota dalam waktu singkat.

 Saya akan membagikan tips-tips dan masukan untuk teman-teman yang berencana solo travel khususnya ke Jepang. Sebagian besar tips yang saya berikan itu berdasarkan kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dan semoga jadi pembelajaran untuk lain waktu.

Kekhawatiran pertama yang saya rasakan adalah cara membeli tiket kereta api menggunakan mesin tiket, dan cara mengetahui jalur kereta. Karena stasiun jepang memiliki banyak jalur, bahkan beberapa kali saya menemukan warga asli jepang salah dalam mencari jalur dan tidak sedikit pula wisatawan tersesat distasiun, maka saya menberikan masukan untuk para traveler diantaranya:

  • Pastikan kita mempunyai peta jalur kereta api sesuai lokasi kota.

Percayalah ini sangat membantu kita dalam mencari jalur kereta. Walaupun sebenarnya kita bisa mengakses di Google maps yang sudah sangat valid, namun untuk menghindari handphone low, dan sebagainya alangkah baiknya jika kita memiliki map secara fisik. Tenang aja traveler, semua map ada di setiap pintu masuk dan di dalam stasiun.

  • Utamakan menggunakan transportasi kereta

Bagi saya menggunakan kereta lebih muda dipahami walaupun jalur dan jenis kereta yang begitu banyak, kemungkinan untuk tersesat cukup kecil. Lain halnya dengan menggunakan bis jepang. Kelemahannya ada pada bahasa. Di map setiap halte dan map online hanya tersedia dalam bahasa Jepang, ditambah saya berada di kota Kanazawa yang mayoritas saya temui adalah orang tua dan lansia dan kotanya cukup sepi dibanding Tokyo. 

Walaupun tersesat saya tidak merasa kesal karena keramahan warga setempat yang menolong dan mengantarkan. Ditambah bisa merasakan uniknya menggunakan transportasi bis yang terbilang cukup jauh berbeda dengan bis di Indonesia.

  • Gunakan fasilitas loker didalam stasiun

Berhubung system check in hotel dimulai dari jam 5 sore dan check out jam 10 pagi, maka bagi traveler yang lebih banyak memakan waktu untuk wisata, lebih baik memilih menyimpan barang di loker stasiun kereta. Apalagi traveler yang berniat liburan marathon seperti saya, menitip barang pribadi di loker pada pagi hari, dan malam harinya saya ambil kembali untuk menuju kota berikutnya, jadi bisa mengurangi biaya hotel. 

Sewa loker tersedia di stasiun-stasiun besar. Dari mulai ukuran kecil sampai besar traveler bisa pilih. Oya, jangan lupa foto struknya, untuk menghindari struk hilang atau rusak karena dalam struk terdapat password dan barcode untuk membuka loker kembali. Bahkan saya sendiri juga memfoto lokasi loker, karena stasiun sangat luas dan saya sendiri termasuk orang yang susah susah gampang mengingat lokasi maka saya melakukan itu agar tidak tersesat dan bisa bertanya dengan orang lain.

  • Pembelian tiket

Semua pembelian tiket kereta api di jepang melalui mesin tiket otomatis, buat traveler jangan panik karena tersedia dalam bahasa inggris. Jangan lupa juga sediakan uang koin/pas,agar lebih cepat dan tidak menambah atrian panjang, maklum di jepang kereta menjadi transportasi utama masyarakat Jepang. Jenis tiket kereta di Jepang cukup banyak, jadi pastikan traveler betul memastikan jenis kereta apa saja yang akan digunakan. Bagi yang menggunakan kereta shinkansen lebih nyaman dengan mereservasi kursi.

  • Bawa barang secukupnya

Ini salah satu kesalahan saya selama di Jepang, terlalu membawa barang pribadi yang cukup banyak. Mengingat di Jepang kita lebih sering berjalan kaki cukup lama maka jangan terlalu membawa barang -- barang yang tidak penting. Yang terpenting dibawa selalu adalah passport, botol minum, dompet, tissue dan obat pribadi. Berhubung suhu saat saya kesana cukup dingin dan terkadang turun hujan maka jangan lupa bawa payung yaa..

  • Pelajari budaya dan norma Negara tujuan

Mengingat Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi kedisiplinan, maka kita sebagai wisatawan juga harus mengetahui norma-norma yang berlaku dinegara tujuan. Bahkan di Jepang sendiri mempunyai aturan yang berbeda ditiap kotanya. Sebagai contoh, di Tokyo dalam aturan berjalan kaki disebelah kanan adalah untuk mendahului, tetapi berbeda lain dengan di kota Osaka, untuk mendahului ada disebelah kiri. Unik yaa traveler..

Nah, satu lagi jangan sekali -- kali memberi kursi kepada prioritas, karena itu dianggap meremehkan mereka. Walaupun sebenarnya niat kita baik, tetapi orang-orang Jepang sangat berprinsip sekali dengan harga diri. Sebenarnya masih banyak aturan-aturan yang sama dengan di Indonesia tetapi belum maksimal dilakukan oleh kita di Indonesia, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menerobos lampu merah, budaya mengantri dan saya optimis Indonesia juga pasti bisa disiplin seperti itu. 

  • Jangan malu bertanya

Saya sangat bangga dengan keramahan orang-orang Jepang. Walaupun mereka kesulitan dalam memahami bahasa inggris, tetapi dengan bahasa tubuh mereka rela mengantarkan saya ke tempat tujuan. Mereka sangat terbuka dan tidak segan untuk menolong jika kita tersesat. Tetapi kita mesti sopan yaa untuk bertanya, maka dari itu kita sebagai wisatawan mesti bisa belajar sedikit -  sedikit bahasa Negara yang kita tuju, bahasa yang pasti sering kita gunakan disana seperti, terima kasih, permisi, maaf, selamat pagi dll.

So, itu tips-tips buat teman-teman khususnya perempuan yang mungkin ingin backpacker. Alangkah baiknya kita mempelajari Negara tujuan kita seperti apa.sehingga memudahkan kita dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Jepang sendiri adalah Negara yang aman, terbukti walaupun saya sampai larut malam masih berada di stasiun atau dijalan saya tidak pernah merasa takut. 

Saya tidak kehilangan barang satupun, bahkan saya mencoba membawa kebiasaan baik di Jepang ke Indonesia. Seperti budaya mengantre di kereta atau dimanapun, membuang sampah pada tempatnya (uniknya di Jepang, saya sangat jarang menemukan tempat sampah namun kotanya bebas sampah), tertib dijalan baik sebagai pengguna kendaraan dan pejalan kaki. 

Secara pribadi saya sangat mengharapkan itu menjadi budaya di Indonesia. Karena masyarakat Jepang percaya untuk membangun moral satu anak dibutuhkan didik'kan (contoh) satu kota.   

Kiranya ini yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat. Jika ada koreksi dan saran sangat saya harapkan. Berikutnya saya akan membagikan peristiwa dan perjalanan saya selama di Jepang. Salam hangat, selamat beraktivitas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun