Mohon tunggu...
Tria saputri simamora
Tria saputri simamora Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Karena semua ruang memiliki kisah, maka mencoba merawat semua melalui tulisan. Bagi yang mau beri saran dan kritik dapat email ke triasimamora5@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jangan Takut ke Jepang Sendirian!

30 Juli 2018   14:36 Diperbarui: 31 Juli 2018   11:38 4050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, satu lagi jangan sekali -- kali memberi kursi kepada prioritas, karena itu dianggap meremehkan mereka. Walaupun sebenarnya niat kita baik, tetapi orang-orang Jepang sangat berprinsip sekali dengan harga diri. Sebenarnya masih banyak aturan-aturan yang sama dengan di Indonesia tetapi belum maksimal dilakukan oleh kita di Indonesia, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menerobos lampu merah, budaya mengantri dan saya optimis Indonesia juga pasti bisa disiplin seperti itu. 

  • Jangan malu bertanya

Saya sangat bangga dengan keramahan orang-orang Jepang. Walaupun mereka kesulitan dalam memahami bahasa inggris, tetapi dengan bahasa tubuh mereka rela mengantarkan saya ke tempat tujuan. Mereka sangat terbuka dan tidak segan untuk menolong jika kita tersesat. Tetapi kita mesti sopan yaa untuk bertanya, maka dari itu kita sebagai wisatawan mesti bisa belajar sedikit -  sedikit bahasa Negara yang kita tuju, bahasa yang pasti sering kita gunakan disana seperti, terima kasih, permisi, maaf, selamat pagi dll.

So, itu tips-tips buat teman-teman khususnya perempuan yang mungkin ingin backpacker. Alangkah baiknya kita mempelajari Negara tujuan kita seperti apa.sehingga memudahkan kita dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Jepang sendiri adalah Negara yang aman, terbukti walaupun saya sampai larut malam masih berada di stasiun atau dijalan saya tidak pernah merasa takut. 

Saya tidak kehilangan barang satupun, bahkan saya mencoba membawa kebiasaan baik di Jepang ke Indonesia. Seperti budaya mengantre di kereta atau dimanapun, membuang sampah pada tempatnya (uniknya di Jepang, saya sangat jarang menemukan tempat sampah namun kotanya bebas sampah), tertib dijalan baik sebagai pengguna kendaraan dan pejalan kaki. 

Secara pribadi saya sangat mengharapkan itu menjadi budaya di Indonesia. Karena masyarakat Jepang percaya untuk membangun moral satu anak dibutuhkan didik'kan (contoh) satu kota.   

Kiranya ini yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat. Jika ada koreksi dan saran sangat saya harapkan. Berikutnya saya akan membagikan peristiwa dan perjalanan saya selama di Jepang. Salam hangat, selamat beraktivitas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun