Sebagian besar Sapiens adalah penjelasan tur-de-force tentang keanehan, kecelakaan, dan peristiwa yang tidak dapat dijelaskan yang membawa "kera yang tidak penting" ke "ambang menjadi dewa".
Harari membuat semual hal yang sulit dipahami sebelumnya menjadi sangat ringkas dan megah.
Kekurangan
Meskipun buku ini disebut sebagai sejarah singkat, itu juga merupakan meditasi filosofis tentang kondisi manusia. Bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, Sapiens: Sejarah Singkat Umat Manusia ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Ada suatu waktu dimana saya menemukan bahwa buku ini jadi seperti narasi peradaban manusia yang paling pesimis dan negatif yang pernah saya baca. Membuat saya sedikit termenung beberapa kali memikirkan bahwa, oh, hidup ini ternyata sangat temporer.
Seperti pandangan sejarah yang cengeng, sombong, dan pesimis. Rasanya seperti satu sinyal kebajikan besar mengenai bagaimana orang-orang kuno primitif dibandingkan dengan bagaimana orang-orang kontemporer hidup sekarang.
Harari seperti tidak dapat memahami mengapa orang kuno mungkin percaya pada agama untuk alasan apa pun, atau mengapa hukum tertentu diberlakukan di masyarakat yang berbeda.
Tetapi lebih dari itu, buku ini tetap menggugah wawasan.
Rekomendasi
Buku ini adalah eksplorasi fantastis evolusi manusia modern dari kemunculan mereka di Afrika jutaan tahun lalu, hingga kemajuan teknologi dan peningkatan diri mereka yang ekstrem saat ini.
Mengapa Homo sapiens mendominasi spesies manusia lainnya? Bagaimana kita beralih dari masyarakat yang utamanya berburu dan meramu ke masyarakat yang terutama bertani? Bagaimana kapitalisme, agama, liberalisme, dan revolusi ilmiah meningkatkan atau menurunkan kehidupan kita? Dan apakah salah satu dari hal-hal yang secara inheren ini baik? Adakah di antara kita yang lebih bahagia sekarang daripada nenek moyang awal kita, berburu binatang di dataran Afrika?
Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi siapa pun yang tertarik dengan jawaban atas pertanyaan di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H