Mohon tunggu...
Tria Indah S
Tria Indah S Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger Pemula

Masih belajar menangkap kegelisahan untuk dituangkan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Habiskan Hasrat Berbelanjamu

9 Juni 2018   23:55 Diperbarui: 10 Juni 2018   00:55 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku ingin begini.. Aku ingin begitu.. 

Ingin ini itu banyak sekali”

Apakah ada yang membaca kalimat diatas dengan menyanyi?

Lupa-lupa inget lirik lagu apa ya itu? Yang menyukai film kartun atau yang suka mendampingi si kecil menonton tayangan televise di minggu pagi mungkin akan familiar.

Jadi beberapa patah lirik diatas merupakan soundtrack film kartun Doraemon, berandai-andai sih dengan bantuan kantong doraemon segala yang diinginkan pasti terkabulkan.

Segala angan-angan yang tertamparkan oleh keadaan, dasar manusia ya segala hal yang dimiliki orang lain ingin memilikinya tanpa tersadar akan batasan yang ada pada dirinya. Baik berupa keadaan, materi hingga lingkungan.

Contoh nih semakin canggihnya social media mulai berunculan artis artis sosmed ada yang disebut artis instagram, youtuber hingga baru baru ini ramai artis tiktok wkwuntuk memiliki sesuatu yang mirip dengan idolanya. Jadi aja mengikuti trend mode berpakaian mereka, mulai deh kepo-kepo pakaian hingga aksesoris. Merk dan tempat tak luput dari hasil investigasi mereka, jika sanggup menyetara akan membeli barang-barang ori jika Cuma sekelas anak bawang mencari barang KW-annya dengan harga miring.

Mudah sekali bukan menjadi mirip dengan mereka, dan terciptalah budaya konsumtif. Perkembangan teknologi memanjakan penggunanya dalam dalam berbelanja.

Herannya inovasi-inovasi pun dihadirkan seperti aplikasi belanja online, Jastip-Jasa Titip membeli suatu produk, hingga offline store yang bisa didatangi secara langsung ini juga tidak terlepas dengan perkembangan teknologi mempromosikan toko jualannya.

Jadi tidak perlulah repot-repot mengantri berdiri di depan cashier saat harus melakukan transaksi pembayaran. Apalagi sudah banyak m-banking tinggal santai-santai dirumah semua beres semua terkendali, bermodalkan saldo di rekening kita.

Namun berhati-hatilah dalam berbelanja, kita perlu cermat dalam menghabiskan uang dengan bijak.

Kebutuhan vs Keinginan. Semua menjadi mahal dikarenakan gaya hidup kita dalam keseharian dan terjadi suatu kebiasaan. Utamakan apa yang menjadi kebutuhan utama, biarpun tak seberapa aka nada yang tersisa untuk melampiaskan hasrat berbelanja.

Janji Manis Diskonan. Mulai mengkhawatirkan siapa saja mampu tergoda dengan sesuatu yang diskon, namun perlu dipastikan jangan sampai tertipu terkadang tersimpan siasat dengan menaikkan harga terlebih dahulu sebelum mendiskon, barang yang dijual memiliki cacat pada bagian tertentu, hingga terselip syarat dan ketentuan berlaku.

Maksimalkan pembelanjaan. Memilih tentunya bisa sepuasnya namun saat akan membayar harus menimbang-nimbang sesuatu yang sebelumnya sudah dipastikan bahwa barang ini butuh dan belum memiliki jenis yang seperti itu.

Hindari cicilan. Segala hal bisa didapatkan dengan instan dengan syarat membayarnya dengan mencicil, wah klo uda nyaman akan memberatkan ke depannya. Bisa bikin ketagihan dan ujungnya tagihan akan membengkak~

Makin berhasratkah untuk berbelanja? mending cari tambahan biar tau rasanya beratnya mendapatkan uang dan jadinya sayang buat dibelanjain atau malah ga ngefek juga? bebas deh bebas asal tau batasannya dan tidak membebani kakak sekalian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun