Mohon tunggu...
Tria Indah S
Tria Indah S Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger Pemula

Masih belajar menangkap kegelisahan untuk dituangkan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hadiah Merindu

8 Juni 2018   23:08 Diperbarui: 8 Juni 2018   23:19 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua memiliki suatu harapan terpendam akan sesuatu, yang terkadang tidak terang-terangan untuk diungkapkan. Menggantungkannya pada semesta, berharap didengar dan terkabulkan. Namun ada baiknya cobalah sedikit mengungkapkan, biar ada yang menangkap maksud kita walaupun tidak seratus persen.

Sama halnya dengan orangtuaku, mendengar curahan hati si mama mengenai kampung halamannya dulu membuat kami terenyuh untuk mengagendakan liburan singkat. Mengatur jadwal, memperkirakan budget perjalanan untuk satu keluarga membuat sedikit kelimpungan.  Mama pun sebenarnya tersadar akan itu, mungkin bagi beliau dengan menceritakannya membuat bagian dari dirinya lega.

"Nanti aja kapan-kapan, pas ada waktu samaan sama ada rezeki bisa berangkat bareng"

Hati terasa berdesir dibuatnya, maklum kami sudah memiliki tanggung jawab dalam suatu pekerjaan untuk hari libur pun terkadang tidak bisa leluasa.

Jika aku jadi mama memendam keinginan seperti itu apakah akan mampu bertahan dan tersenyum tanpa ada maksud memberatkan anak-anaknya.

Teringat jaman di perantauan saja merasa berat terpisah jarak ratusan kilo dari rumah dan keluarga, rasanya mood mudah banget terganti ujungnya baper dan merasa apa yang dilakukan kaya ngambang udah ga ada semangatnya. Nelpon pun ga sepenuhnya mengobati rasa rindu. Bakal stuck klo udah direspon "Yaudah pulang aja dulu.." pengertiannya orang tua kepada anaknya seperti itu. Saat itu bener-bener pulang, biarpun hanya beberapa hari.

Sebaliknya, jadi beda banget ya ketika orang tua seperti itu, merindu dengan kampung halaman. Namun kita masih aja ada seribu satu alasan menunda keinginannya.

Andaikan merindu mampu melipat jarak, menggenggam banyak rasa terpendam dan terburai menjadi satu kesempatan, kuingin satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun