Mohon tunggu...
Tria Indah S
Tria Indah S Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger Pemula

Masih belajar menangkap kegelisahan untuk dituangkan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sahur on The Road, Momen Berbagi Bukan Merugi

4 Juni 2018   23:24 Diperbarui: 4 Juni 2018   23:37 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pantihafara.com | Makna Sahur on the road berbagi bukan merugi (dokpri)

Bulan Ramadhan beragam istilah bermunculan, mulai dari ngabuburit (jalan-jalan sore), Bukber (Buka Bersama) hingga Sahur on the Road.

Diantara ketiganya yang membuat penasaran adalah Sahur on the road (SOTR). Repot ga sih sahur -- sahur keluar rumah? Buat bangun aja susahnya minta ampun, ini harus keluar rumah? Paling klo ga perlu banget seperti mencari lauk untuk sahur trus sebenarnya buat ngapain ya,

Lalu dimulailah pencarian mengenai makna dari melakukan Sahur on the road yang jika diperhatikan selalu membuat ramai jalanan di pagi buta dengan kendaraan yang konvoi. Ternyata kegiatan 'Sahur on the road' dilakukan sebagai kegiatan kemanusiaan dengan membagikan bungkusan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Banyak dari kita untuk makan aja kesusahan, jadi di momen bulan Ramadhan seperti ini mencari keberkahan dengan membantu sesama.

Namun sungguh disayangkan moment 'Sahur on the road' menjadi tercoreng dengan berbagai kelakuan oknum yang meramaikan pagi buta dengan kegiatan yang merugikan sekitar. Mulai dengan aksi kebut-kebutan dijalan, aksi perusakan fasilitas umum hingga tak jarang terjadi aksi tawuran.

Kegiatan positif dari adanya 'Sahur on the road' menjadi tertutup dengan berbagai kasus keramaian yang lebih banyak negatifnya dibandingkan positifnya.

Jadi diperlukan adanya edukasi mengenai Sahur on the road (SOTR) yang baik dan bermanfaat. Bisa dengan menyiapkan Sahur on the road lebih terorganisir.

Konvoi dengan tidak mememenuhi jalanan. Peserta yang ikut banyakan boleh saja namun tata tertib lalu lintas serta keamanan masing-masing pengendara tetap diutamakan. Jika perlu melibatkan petugas kepolisian untuk melakukan pengawalan.

Menentukan rute perjalanan. Sebelumnya sudah diadakan survey mengenai rute mana saja yang harus dilewati pasukan SOTR, sehingga kegiatan SOTR menjadi tepat sasaran dan tidak membuang waktu dikarenakan sahur memiliki waktu yang singkat.

Membagi kelompok SOTR. Berguna dalam pembagian dan menjadi lebih meluas. Percuma saja banyak orang namun saat sudah dijalan hanya untuk meramaikan.

Mengingat Tujuan Awal SOTR. Kegiatan sahur on the road yang dilakukan adalah kegiatan berbagi makanan untuk orang-orang yang membutuhkan bukan sebagai ajang pamer , gaya-gayaan atau membuat kericuhan.

Menjaga Kebersihan dan ketertiban. Banyak yang mengeluhkan SOTR bukan Sahur on the road melainkan Sampah on the road. Duh jangan sampai begitu, harus ditekankan bagi siapa saja yang mengadakan SOTR untuk selalu menjaga kebersihan dan juga ketertiban.

Pengarahan SOTR seperti ini sangat diperlukan, selain untuk meminimalisir penyalahgunaan kegiatan SOTR yang negatif juga  sebagai kebaikan bersama dengan turut menjaga moment Ramadhan menjadi lebih banyak manfaat. Yuk jadikan ajang berbagi bukan merugi~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun