Ya, tubuh ini sakit. Sakit sekali. Hingga akhirnya aku mengadu pada-Nya. Tuhan, transfer aku kekuatan, jika sekiranya aku belum pantas menerima transferan uang.Â
Saat-saat seperti itu kadang aku senang. Senang dan kesal. Senang karena disaat aku merasa sulit teman-teman masih menganggapku memiliki uang. Kesal karena disaat aku merasa sulit teman-teman masih menganggapku memiliki uang. Aarrggh!
Melihat kawan-kawan lain tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang kurasa kurang lebih sama denganku, tak ayal membuatku senang melihat itu.Â
Tak jarang aku juga ingin begitu. Sialnya ada yang membisiki ku, "jangan lupa siapa bapaknya," katanya.Â
Itu yang membuatku terkadang merasa apalah diriku ini. Ditekan-tekan makin kecil.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H