Mohon tunggu...
Tria Cahya Puspita
Tria Cahya Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - -

Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Lihat, dengar dan rasakan...menulis dengan hati.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sadari Bertransaksi Aman dengan QRIS

12 April 2023   20:51 Diperbarui: 12 April 2023   21:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi CBP Rupiah, QRIS, dan Kebanksentralan di Pesantren Rakyat Al Amin Sumbrpucung, Kab. Malang (sumber : foto oleh Lentera Rizki)

Aksi penempelan QRIS (dibaca Kris) bertuliskan "Restorasi Masjid" di atas kotak amal oleh seorang pria yang diduga bukan pengurus/marbot masjid, terekam pada CCTV. Aksi tersebut menjadi viral di media sosial lantaran keberanian pria yang diduga melakukan modus penipuan digital. Aksi tersebut bisa berdampak pada tidak sampainya dana sumbangan masyarakat ke masjid, melainkan masuk ke rekening yang bersangkutan. Hal ini tentunya akan menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap QRIS. Padahal QRIS merupakan sebuah sarana pembayaran yang aman menurut Bank Indonesia. Benarkah?

Banyak pengguna QRIS yang tidak menyadari bahwa diperlukan kehati-hatian saat transaksi menggunakan QRIS. Khususnya dalam hal membandingkan kesesuaian nama merchant. Adanya aksi oknum dalam penyalahgunaan QRIS disebabkan adanya celah yang kemudian dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan bagi pelaku. Ketidakwaspadaan pengguna QRIS dalam hal membandingkan kesesuaian nama merchant pada aplikasi pembayaran dengan nama merchant tujuan dalam transaksi pembayaran inilah yang kemudian menjadi target pelaku.

Padahal Bank Indonesia telah melaksanakan berbagai edukasi tentang penggunaan QRIS kepada masyarakat baik secara online melalui media sosial maupun secara offline melalui kantor perwakilan BI di seluruh wilayah Indonesia. Edukasi tersebut tidak hanya untuk usia dewasa saja, bahkan edukasi QRIS sampai kepada anak-anak. 

Hal ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang mau menggunakannya. Namun, literasi kepada masyarakat tersebut nyatanya baru sampai pada tingkat sebatas untuk menggunakan QRIS saja. Masih banyak masyarakat yang belum aware dengan cara penggunaan QRIS yang aman. Atas kejadian inilah, edukasi bertransaksi aman dengan QRIS perlu semakin digaungkan agar masyarakat semakin memahami cara penggunaan QRIS yang aman.

Dengan tagline QRIS UNGGUL, BI mengharapkan masyarakat dapat dengan mudah memahami QRIS. Adapun Unggul merupakan singkatan dari Universal, Gampang, Untung, Langsung.

Universal artinya inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan di domestik dan luar negeri. Gampang berarti transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman. Untung yaitu efisien dalam satu kode QR untuk semua aplikasi. Langsung, transaksi cepat dan seketika mendukung kelancaran sistem pembayaran.

QRIS UNGGUL (sumber : Bank Indonesia)
QRIS UNGGUL (sumber : Bank Indonesia)

Penggunaan QRIS memang mempermudah dan mempercepat transaksi pembayaran. Juga terbilang murah sebab konsumen tidak terbebani oleh biaya. Sedangkan untuk merchant hanya dibebankan MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0,7%. Sementara bagi usaha Mikro mendapat fasilitas MDR sebesar 0% hingga 30 Juni 2023. Lebih tepatnya dengan penggunaan QRIS, transaksi pembayaran menjadi cepat, mudah, murah, aman, dan andal (CEMUMUAH). 

Namun karena hal tersebut, orang menjadi cenderung kurang berhati-hati dan waspada terhadap celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum nakal. Itulah pentingnya mengetahui cara bertransaksi aman saat menggunakan QRIS. Padahal cukup mudah caranya.

Cara Aman Menggunakan QRIS

Untuk menggunakan QRIS, seseorang cukup membuka aplikasi pembayaran yang ingin digunakan. Kemudian melakukan scan  barcode QRIS. Namun, jangan buru-buru menuliskan sejumlah angka pada halaman yang kemudian muncul di layar. 

Periksalah kembali nama yang tertera pada halaman layar gadget/mobile phone anda. Apakah nama tersebut telah sesuai dengan nama merchant yang tertera pada kertas/papan yang berisi barcode QRIS atau pada rekening merchant yang dituju.

Bila nama tersebut telah sesuai, maka anda bisa melanjutkan transaksi pembayaran. Namun bila tidak, anda bisa menanyakan kembali kepada pihak merchant atas ketidaksesuaian tersebut. Jika dirasa mencurigakan, sebaiknya anda menghentikan transaksi pembayaran. Bank Indonesia sebenarnya telah menayangkan edukasi cara menggunakan QRIS ini pada Youtube Bank Indonesia Channel yang dapat dilihat pada link ini.

Karena kemanannya yang cukup tinggi, Bank Indonesia bahkan telah bekerjasama dengan Bank Sentral lain untuk penggunaan QRIS lintas batas negara (cross border), seperti ke negara tetangga Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Ke depan BI akan semakin memperluas jangkauan QRIS cross border. Adanya QRIS cross border akan meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata. Sebab tidak lagi tergantung dengan konversi uang ke dollar Amerika terlebih dahulu.

Dengan adanya QRIS cross border berarti saat anda berada di empat negara tersebut, tidak perlu lagi menukarkan uang tunai dengan mata uang negara setempat. Sebab, dengan QRIS Cross Border Payment, anda bisa melakukan transaksi pembayaran non tunai yang nantinya akan langsung dikonversi. 

Tidak perlu lagi ke luar negeri membawa mata uang negara lain atau kesulitan mencari tempat penukaran uang yang kemudian harga konversinya cukup mahal. CEMUMUAH bukan?

Bank Indonesia di tahun 2023 ini memiliki target pengguna QRIS sebanyak 45 juta pengguna dan volume transaksi sebesar 1 Milliar transaksi. Berdasarkan siaran pers BI No.25/93/Dkom (dapat dilihat di sini), sampai dengan Februari 2023, nominal transaksi QRIS telah mencapai Rp12,28 Trilliun dan volume transaksi sebesar 121,8juta.

Sementara dari sisi total pengguna QRIS sebanyak 30,87juta dan merchant QRIS mencapai 24,9 juta. Melihat dari perkembangannya hingga Februari 2023, dapat diprediksi bahwa target QRIS 2023 akan tercapai hingga akhir tahun dan bahkan melampaui target.

Aksi viral penempelan QRIS yang diindikasikan penipuan digital, menjadi suatu pembelajaran bahwa masyarakat perlu menyadari bagaimana cara bertransaksi aman dengan QRIS. Jangan hanya bisa mengatakan suatu produk transaksi baru tidak aman, jika diri sendiri tidak mau berupaya mengamankan cara bertransaksi. Sadari bertransaksi aman dengan QRIS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun