Pak Ramdani, seorang pensiunan yang menjadi salah satu penukar uang mengatakan bahwa layanan penukaran saat ini paling bagus sistemnya, teratur, dan nyaman. Tidak kepanasan sebab ada atap tenda, antrian cepat, disediakan tempat duduk di beberapa titik sehingga kalau capek bisa duduk.
Bank Indonesia Malang memang telah mengantisipasi kondisi masyarakat yang saat ini sedang melakukan puasa agar tetap dalam kondisi yang nyaman. Area antrian dibagi dalam beberapa titik agar masyarakat tidak menumpuk. Di ujung antrian sebelum masuk ke area gedung, nantinya petugas akan meminta perorangan untuk menunjukkan KTP dan memeriksanya (judi online). Setelah itu, perorangan kembali menyerahkan KTP kepada petugas berikutnya yang akan melakukan scan KTP dan melakukan penginputan nomor KTP ke dalam sistem. Perorangan kemudian akan diberikan nomor antrian dan masuk ke gedung.
Di dalam gedung, telah ada petugas yang akan mempersilahkan untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan untuk menunggu hingga disebutkan nomornya. Perorangan akan diminta mengantri dalam satu barisan (jumlah yang tidak terlalu banyak). Petugas kemudian akan memeriksa nomor antrian masing-masing orang sehingga waktu kedatangan sesuai dengan urutan nomornya. Petugas kemudian akan mempersilahkan untuk menuju masing-masing loket penukaran.
Penukaran Dengan Uang Tunai dan Non Tunai
Masyarakat yang hendak melakukan penukaran dengan uang tunai, wajib merapikan uang tersebut dengan posisi gambar yang sama. Uang yang dibawa sebaiknya uang pecahan besar yang nantinya akan ditukarkan dengan uang pecahan kecil yang baru atau “gress”. Hal ini akan mempercepat proses penukaran di masing-masing loket bank.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak membawa uang tunai ataupun uang yang dibawa kurang, tidak perlu panik dan khawatir. Sebab, pihak bank telah menyediakan mobil Layanan E-Channel yang dapat berperan sebagai ATM. Selain itu, masyarakat dapat menggunakan penukaran uang dengan QRIS.